Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kemajuan Teknologi dan MasyarakatPerkembangan teknologi dan internet membawa dampak besar bagi kehidupan manusia. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Menurut Oetomo pola kehidupan sehari-hari telah berubah sejak adanya teknologi internet, karena dengan internet bumi seakan menjadi desa kecil yang tidak pernah tidur, semua jenis kegiatan dapat difasilitasi oleh teknologi sendiri termasuk media baru di era digital. Hal ini membuat masyarakat diluar sana dapat bergaul dan bersosialisasi dengan memanfaatkan internet. Sementara itu nih di tempat kita bersosialisasi dan berinteraksi dalam dunia internet tersebut umumnya dikenal sebagai ruang maya loh teman-teman. Dengan demikian, kemajuan teknologi saat ini membawa suatu perubahan yang cepat dalam suatu kehidupan manusia dengan tanpa batas dan lebih efektif jauh menjadi dekat. Salah satu dampak kemajuan teknologi adalah dengan kehadiran masyarakat informasi. Waktu dulu, untuk dikenal banyak orang kita harus bertatap muka langsung dengan cara saling berkenalan atau bertemu secara tidak sengaja dengan orang tersebut. Tetapi dengan kemajuan teknologi sekarang ini, di zaman yang serba modern ini, kita bisa dikenal banyak orang dan berkomunikasi secara langsung melalui media sosial misalnya saja seperti facebook, twitter, instagram, path, youtube tiktok dan masih banyak media lain agar seseorang bisa mengenal kita. Dengan cara kita mengunggah foto atau video kita dalam media sosial tersebutt. Apa teman-teman udah tau kalo saat ini perkembangan teknologi dan informasi dalam bentuk media online menjadi semakin pesat loh teman-teman. Hal ini di karenakan semakin banyaknya pengguna internet di Indonesia mulai dari kalangan anak-anak, remaja, mahasiswa, maupun orang tua dewasa. Karena menggunakan interntet itu sangat mudah, kita bisa mencari segala sesuatu bisa didapatkan dari media online, termasuk informasi yang menunjang kegiatan belajar mahasiswa atau masyarakat lain nya. Bahkan saat ini dengan perkembangan teknologi, melalui handphone pun pengguna bisa mengakses berbagai informasi dari ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik ekonomi, sosial, budaya maupun pendidikan juga loh. Oleh karena itu supaya pendidikan di Indonesia tidak tertinggal dari perkembangan iptek tersebut perlu adanya penyesuaian-penyesuaian. Teknologi komunikasi merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari satu perangkat ke perangkat lainnya. Sedangkan teknologi informasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan juga menjadi salah satu teknologi yang menyimpan segudang fasilitas dan layanan yang patut dipahami dan dikuasai oleh siapapun di zaman modern. Tetapi internet juga bisa dibilang bagaikan hutan rimba. Penjelajah yang belum berpengalaman tentu membutuhkan peta dan pemahaman baik konsep maupun teknis akses nya agar tidak tersesat dan dapat menikmati kegiatan masa kini yang mempunyai peran sangat penting di era globalisasi. Internet bagaikan sebuah perpustakaan dunia yang bisa kita akses dengan mudah segala kebutuhan yang kita perlukan. Jadi sekarang menurut teman-teman, apakah teknologi di Indonesia sudah dapat bersaing dengan teknologi diluar sana? Apakah kalian sudah tahu bahwa semakin canggih nya teknologi di Indonesia saat ini? Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
PIDATO(teknologi pendidikan) 1. PIDATO ( UJIAN PRAKTEK) SYALOM! Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan yang maha Esa atas berkat dan karuniaNya kita dapat berkumpul di tempat ini. Yang saya hormati ibu Linda selaku guru bahasa Indonesia dan Teman teman yang saya banggakan.ุงูููุญูู ูุฏู ููููุ ุงูููุญูู ูุฏู ูููู ุงูููุฐููู ุฌูุนููู ุงููุงูุณูููุงู ู ุทูุฑูููููุง ุณููููููุงุ ููููุนูุฏู ููููู ูุชูู ูุณูููููููู ุจููู ูููููููููููู ุงููููุณูุงุฏู ู ูููุงููุง ุนููููููุง. ุงูุดูููุฏู ุฃููู ูุงู ุงููููู ุงููุงูู ุงูููู ููุญูุฏููู ููุงุดูุฑููููู ููููุ ุดูููุงุฏูุฉู ู ููู ูููู ุฎูููุฑู ู ููููุงู ูุง ููุฃูุญูุณููู ููุฏููููุง. ููุฃูุดูููุฏู ุฃูููู ุณููููุฏูููุง ู ุญูู ููุฏูุง ุนูุจูุฏููู ููุฑูุณููููููู ุงููู ูุชููุตููู ุจูุงููู ูููุงุฑูู ู ููุจูุงุฑูุง ููุตูุจููููุง. ุงูููููููู ูู ููุตูููู ููุณููููู ู ุนูููู ุณููููุฏูููุง ู ูุญูู ููุฏู ููุงูู ุตูุงุฏููู ุงููููุนูุฏู ููููุงูู ุฑูุณููููุงู ููุจููููุงุ ููุนูููู ุขูููู ููุตูุญูุจููู ุงูููุฐููููู ููุญูุณููููููู ุฅูุณููุงูู ูููู ู ููููู ู ููููุนูููููุง ุดูููุฆูุง ููุฑููููุงุ ุฃูู ููุง ุจูุนูุฏู . ููููุง ุฃููููููุง ุงููุญูุงุถูุฑููููู ุฑูุญูู ูููู ู ุงููููุ ุงูููุตููููููู ููููุณููู ููุฅููููุงููู ู ุจูุชูููููู ุงููููุ ููููุฏู ููุงุฒู ุงููู ูุชูููููููู. ููุงูู ุงูููู ุชูุนูุงููู ุจูุณูู ู ุงูููู ุงูุฑููุญูู ููู ุงูุฑููุญูููู ูุ ููุง ุงููููููุง ุงูููุฐููููู ุขู ูููููุง ุงุชููููููุง ุงูููู ุญูููู ุชูููุงุชููู ูููุงู ุชูู ูููุชูููู ุฅููุงูู ููุงูููุชูู ู ู ูุณูููู ููููู. ููููุงูู ุงูููุถูุง ูุง ุฃููููููุง ุงูููุฐููู ุขู ููููุง ุฅููู ุฌุงุกูููู ู ูุงุณููู ุจูููุจูุฅู ููุชูุจูููููููุง ุฃููู ุชูุตูุจููุง ููููู ุงู ุจูุฌููุงููุฉู ููุชูุตูุจูุญููุง ุนูููโ ู ุง ููุนูููุชูู ู ูุงุฏูู ููู Maโasyiral Muslimin Rahimakumullah, Sudah menjadi kewajiban setiap khatib di setiap khutbahnya untuk mewasiatkan takwa kepada seluruh jama'ah Jumโat. Oleh karenanya pada kesempatan yang mulia ini khatib mengajak kepada seluruh jama'ah untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan senantiasa mewaspadai dan menjauhi segala yang dilarang oleh Allah SWT di antaranya adalah kehati-hatian untuk tidak terpengaruh pemberitaan atau informasi yang tidak benar dan menyeret kita kepada lembah dosa. Allah SWT berfirman dalam Al-Hujurat ayat 6 memerintahkan kita untuk melakukan tabayun klarifikasi terhadap segala informasi yang kita terima dan tidak mudah terpengaruh yang mengakibatkan musibah bagi diri kita dan orang lain. ูุง ุฃููููููุง ุงูููุฐููู ุขู ููููุง ุฅููู ุฌุงุกูููู ู ูุงุณููู ุจูููุจูุฅู ููุชูุจูููููููุง ุฃููู ุชูุตูุจููุง ููููู ุงู ุจูุฌููุงููุฉู ููุชูุตูุจูุญููุง ุนูููโ ู ุง ููุนูููุชูู ู ูุงุฏูู ููู โHai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.โ Maโasyiral Muslimin Rahimakumullah, Ada kalimat bijak yang mengatakan bahwa Dulu, orang yang berpengetahuan adalah orang yang memiliki banyak informasi. Tapi sekarang, orang yang berpengetahuan adalah orang yang mampu menyaring banyak informasi. Jika kita renungkan, kalimat ini sangat relevan sekali dengan kondisi di zaman teknologi dan informasi saat ini di mana arus informasi mengalir sangat deras silih berganti. Kita dengan sangat mudah menemukan jutaan informasi hanya dengan menggunakan peralatan di tangan kita, yang sudah menjadi bagian dari kehidupan orang modern yakni handphone atau smartphone. Ditambah lagi dengan kehadiran media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, Whatsapp dan sejenisnya, dunia seakan-akan sudah berada dalam genggaman kita. Apa yang sedang terjadi di berbagai belahan dunia dan isu apa yang sedang hangat dibicarakan, dengan mudah kita ketahui. Namun kondisi ini ternyata memunculkan permasalahan lain yang cukup memprihatinkan. Derasnya arus informasi yang tidak dibarengi dengan kesadaran untuk menyaring dan memilih informasi dengan baik, ternyata mewabah di masyarakat. Ditambah lagi budaya tabayun sudah mulai hilang dan membuat masyarakat gampang terpapar berita bohong atau hoaks. Berita bohong saat ini juga tidak hanya menyasar kepada masyarakat berpendidikan menengah ke bawah. Masyarakat dengan pendidikan tinggi, termasuk para tokoh dan public figure juga ikut dalam pusaran arus berita bohong yang diproduksi oleh pihak-pihak tertentu serta untuk kepentingan tertentu. Kurangnya kehati-hatian mengakibatkan berita bohong dengan cepat tersebar dan mengakibatkan rusaknya tatanan dalam masyarakat. Maโasyiral Muslimin Rahimakumullah, Perlu kita sadari, saat ini siapa saja bisa membuat dan menyebarkan berita melalui media sosial. Padahal saat ini media sosial sudah menjadi pilihan utama masyarakat dalam berkomunikasi dan mencari informasi. Dalam kurun waktu setahun belakangan ini pula, Indonesia dihadapkan dengan menjamurnya berita hoaks di media sosial. Apalagi menghadapi pemilihan umum yang akan berlangsung pada 17 April mendatang. Kegaduhan di media sosial terkait Pemilu dan Pilpres yang kita lihat saat ini bukan karena kebetulan saja. Ini merupakan upaya sistematis yang dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Oleh karenanya, kita harus ekstra hati-hati, tidak gegabah, tidak kagetan dan tidak tergesa-gesa dalam menerima sebuah berita. Kita harus objektif dan menggunakan hati nurani kita dalam memahami berita. Jangan sampai informasi salah yang datang dari orang yang kita senangi selalu kita benarkan. Sedangkan informasi benar dari orang yang kita tidak senangi selalu kita salahkan. Sudah saatnya kita kembali berpatokan pada Al-Hujurat ayat 6 ini yang menunjukan dengan jelas tentang haramnya mengambil berita dari orang fasik tanpa melakukan klarifikasi tabayyun kebenarannya karena akan membahayakan bagi diri kita dan orang lain. Kita harus mengambil berita dari orang yang terpercaya di media sosial bukan dari orang yang fasiq yakni orang yang keluar dari ketentuan akal sehat, adab sopan santun dan agama serta orang yang belum kita kenali kredibilitasnya sebagai orang jujur. Apalagi terkait dengan persoalan agama. Kita harus belajar dari ulama-ulama yang sudah jelas kealiman dan silsilah keilmuannya. Hindari belajar agama melalui media sosial dari orang yang tidak paham agama walaupun sering tampil di media sosial. Jangan sampai kita tersesat karena mengikuti video ceramah di youtube dari orang yang hanya pintar berbicara dan mengaku ustadz namun tidak memiliki kemampuan agama yang cukup dan ucapan serta tingkah lakunya pun tidak menunjukkan akhlakul karimah. Maโasyiral Muslimin Rahimakumullah, Allah SWT berfirman dalam al-Ahdzab ayat 70-71 ูุง ุฃููููููุง ุงูููุฐููู ุขู ููููุง ุงุชูููููุง ุงูููููู ูู ููููููุง ูููููุงู ุณูุฏูุฏุงู. ููุตูููุญู ููููู ู ุฃูุนูู ุงููููู ู ูู ููุบูููุฑู ููููู ู ุฐููููุจูููู ู ูู ู ููู ููุทูุนู ุงูููููู ูู ุฑูุณูููููู ููููุฏู ูุงุฒู ููููุฒุงู ุนูุธูู ุงู โHai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besarโ. Ayat ini memberi pesan kepada kita bahwa segala kebenaran dalam sikap dan tutur kata akan lebih dekat kepada ketakwaan. Ketakwaan menjadi dasar kebenaran dalam berucap dan bertutur kata. Ucapan dan tutur kata yang benar akan menjadi salah satu sebab kebaikan tindakan. Dan tindakan yang baik akan menjadi sebab diampuninya sebuah kesalahan dan dosa-dosa kita. Oleh karenanya marilah kita kedepankan tindakan dan etika yang baik dalam bermedia sosial dengan tidak memperkeruh suasana semisal melalui komentar-komentar yang kita tidak tahu duduk permasalahannya. Kegaduhan yang ada di media sosial di akibatkan salah satunya adalah karena orang yang tidak tahu ikut berkomentar karena merasa tahu. Terlebih terkait masalah agama dan politik, banyak orang yang tiba-tiba anti kritik dan merasa pilihannya yang paling benar. Sehingga tak jarang masyarakat saling menghina, mengumpat dan gontok-gontokan di dunia maya untuk kepentingan sementara dan mengorbankan ukhuwah yang harusnya dipertahankan sepanjang masa. Menyikapi kondisi memprihatinkan ini, Majelis Ulama Indonesia telah memberikan rambu-rambu agar umat Islam tidak terjerumus ke dalam arus berita bohong di media sosial. Hal ini termuat dalam Fatwa MUI Nomor 24 Tahun 2017 tentang Hukum dan Pedoman Bermuamalah melalui Media Sosial yang di dalamnya menegaskan fatwa tentang haramnya menyebar berita hoaks. Dalam fatwa ini dinyatakan bahwa memproduksi, menyebar dan atau membuat informasi tentang hoaks, ghibah, fitnah, namimah, aib, ujaran kebencian, dan hal-hal lain sejenis hukumnya haram. Oleh karenanya, jamaโah rahimakumullah. Marilah kita lebih selektif lagi dalam menerima berita atau konten di media sosial. Hendaknya kita tidak langsung mempercayai dan membagi-bagikan berita yang belum jelas kebenarannya. Saring sebelum sharing. Posting hal-hal penting jangan yang penting posting. Teliti dan pahami terlebih dahulu karena jika kita tidak berhati-hati bisa jadi kita akan menjadi orang yang berdosa dengan menjadi penyebar dosa. Cerdaslah dalam bermedia sosial dan semoga Allah Taโala senantiasa membimbing kita ke jalan yang diridhoi-Nya. Amin. ุจุงุฑู ุงููู ูู ูููู ูู ุงููุฑุฃู ุงูุนุธูู ุ ูุฌุนููู ูุฅูุงูู ุจู ุง ููู ู ู ุงูุขูุงุช ูุงูุฐูุฑ ุงูุญููู . ุฅูู ูู ุงูุจูุฑูู ุงูุชูููููุงุจู ุงูุฑููุคููููู ุงูุฑููุญูููู . ูููููู ุฑูุจูู ุงุบูููุฑู ููุงุฑูุญูู ู ููุฃูููุชู ุฃูุฑูุญูู ู ุงูุฑูุงุญูู ููููู Khutbah II ุงูุญู ุฏ ูููู ุนูููู ุฅูุญูุณูุงูููู ููุงูุดููููุฑู ูููู ุนูููู ุชููููููููููู ููุงูู ูุชูููุงูููู. ููุฃูุดูููุฏู ุฃููู ูุงู ุงููููู ุฅููุงูู ุงูููู ููุงูููู ููุญูุฏููู ูุงู ุดูุฑููููู ูููู ููุฃูุดูููุฏู ุฃููู ุณููููุฏูููุง ู ูุญูู ููุฏูุง ุนูุจูุฏููู ููุฑูุณููููููู ุงูุฏููุงุนูู ุฅููู ุฑูุถูููุงูููู. ุงููููู ูู ุตูููู ุนูููู ุณููููุฏูููุง ู ูุญูู ููุฏู ููุนูููู ุงููููู ููุฃูุตูุญูุงุจููู ููุณููููู ู ุชูุณูููููู ูุง ููุซููุฑูุง ุฃูู ููุง ุจูุนูุฏู ูููุงู ุงููููููุง ุงููููุงุณู ุงูุชูููููุง ุงูููู ููููู ูุง ุฃูู ูุฑู ููุงููุชูููููุง ุนูู ููุง ููููู ููุงุนูููู ูููุง ุฃูููู ุงูููู ุฃูู ูุฑูููู ู ุจูุฃูู ูุฑู ุจูุฏูุฃู ูููููู ุจูููููุณููู ููุซููููู ุจูู ููุข ุฆูููุชููู ุจูููุฏูุณููู ููููุงูู ุชูุนุงูููู ุฅูููู ุงูููู ููู ููุขุฆูููุชููู ููุตูููููููู ุนูููู ุงููููุจูู ูุข ุงููููููุง ุงูููุฐููููู ุขู ูููููุง ุตููููููุง ุนููููููู ููุณููููู ูููุง ุชูุณูููููู ูุง. ุงููููู ูู ุตูููู ุนูููู ุณููููุฏูููุง ู ูุญูู ููุฏู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุนูููู ุขูู ุณููููุฏููุงู ู ูุญูู ููุฏู ููุนูููู ุงูููุจููุขุฆููู ููุฑูุณููููู ููู ููุขุฆูููุฉู ุงููู ูููุฑููุจููููู ููุงุฑูุถู ุงููููููู ูู ุนููู ุงููุฎูููููุงุกู ุงูุฑููุงุดูุฏููููู ุฃูุจูู ุจูููุฑู ููุนูู ูุฑ ููุนูุซูู ูุงู ููุนูููู ููุนููู ุจููููููุฉู ุงูุตููุญูุงุจูุฉู ููุงูุชููุงุจูุนููููู ููุชูุงุจูุนูู ุงูุชููุงุจูุนููููู ููููู ู ุจูุงูุญูุณูุงูู ุงูููู ููููู ู ุงูุฏูููููู ููุงุฑูุถู ุนููููุง ู ูุนูููู ู ุจูุฑูุญูู ูุชููู ููุง ุฃูุฑูุญูู ู ุงูุฑููุงุญูู ููููู ุงูููููู ูู ุงุบูููุฑู ููููู ูุคูู ููููููู ููุงููู ูุคูู ูููุงุชู ููุงููู ูุณูููู ููููู ููุงููู ูุณูููู ูุงุชู ุงููุงูุญููุขุกู ู ูููููู ู ููุงููุงูู ูููุงุชู ุงููููู ูู ุฃูุนูุฒูู ุงููุฅูุณููุงูู ู ููุงููู ูุณูููู ููููู ููุฃูุฐูููู ุงูุดููุฑููู ููุงููู ูุดูุฑููููููู ููุงููุตูุฑู ุนูุจูุงุฏููู ุงููู ูููุญููุฏููููุฉู ููุงููุตูุฑู ู ููู ููุตูุฑู ุงูุฏูููููู ููุงุฎูุฐููู ู ููู ุฎูุฐููู ุงููู ูุณูููู ููููู ูู ุฏูู ููุฑู ุฃูุนูุฏูุงุฆููู ุฃูุนูุฏูุงุกู ุงูุฏูููููู ููุฃูุนููู ููููู ูุงุชููู ุฅูููู ููููู ู ุงูุฏูููููู. ุงููููู ูู ุงุฏูููุนู ุนููููุง ุงููุจููุงูุกู ููุงููููุจูุงุกู ููุงูุฒูููุงูุฒููู ููุงููู ูุญููู ููุณูููุกู ุงููููุชููู ููุงููู ูุญูููุ ู ูุง ุธูููุฑู ู ูููููุง ููู ูุง ุจูุทูููุ ุนููู ุจูููุฏูููุง ุงูููุฏููููููุณููููุง ุฎุขุตููุฉู ููุณูุงุฆูุฑู ุงููุจูููุฏูุงูู ุงููู ูุณูููู ููููู ุนุขู ููุฉู ููุง ุฑูุจูู ุงููุนูุงููู ููููู. ุฑูุจููููุง ุขุชููุงู ููู ุงูุฏููููููุง ุญูุณูููุฉู ููููู ุงููุขุฎูุฑูุฉู ุญูุณูููุฉู ููููููุง ุนูุฐูุงุจู ุงููููุงุฑู. ุฑูุจููููุง ุธูููู ูููุง ุงูููููุณูููุง ููุฅููู ููู ู ุชูุบูููุฑู ููููุง ููุชูุฑูุญูู ูููุง ููููููููููููู ู ููู ุงููุฎูุงุณูุฑููููู. ุนูุจูุงุฏูุงูููู ! ุฅูููู ุงูููู ููุฃูู ูุฑู ุจูุงููุนูุฏููู ููุงููุฅูุญูุณูุงูู ููุฅูููุชุขุกู ุฐูู ุงููููุฑูุจูู ููููููููู ุนููู ุงููููุญูุดุขุกู ููุงููู ูููููุฑู ููุงููุจูุบููู ููุนูุธูููู ู ููุนููููููู ู ุชูุฐููููุฑููููู ููุงุฐูููุฑููุง ุงูููู ุงููุนูุธูููู ู ููุฐูููุฑูููู ู ููุงุดูููุฑููููู ุนูููู ููุนูู ููู ููุฒูุฏูููู ู ููููุฐูููุฑู ุงูููู ุฃูููุจูุฑู Muhammad Faizin
Di masa yang disebut sebagai era peradaban masyarakat informasiโ, informasi adalah kunci segalanya. Siapa yang dapat menguasai informasi dialah pengendali dunia. Lantas bagaimanakah nasib umat muslim yang hingga kini masih berlaku sebagai konsumen informasi? รยงรโรยญรโฆรยฏ รโรโรโก รยฃรยญรโฆรยฏรโก รหรยณรยจรยญรยงรโ รโก รหรยชรยนรยงรโรโฐ รยนรโรโฐ รโ รยนรโฆรโก รยงรโรยบรยฒรยงรยฑ, รยฃรยดรฦรยฑรโก รยนรโรโฐ รโรยณรโฆรโก รยงรโรโฆรยฏรยฑรยงรยฑ, . รยฃรยดรโกรยฏ รยงรโ รโรยง รยงรโรโก รยงรโรยง รยงรโรโรโก รหรยญรยฏรโก รโรยง รยดรยฑรล รฦ รโรโก. รหรยงรยดรโกรยฏ รยงรโ รยณรล รยฏรโ รยง รโฆรยญรโฆรยฏรยง รยนรยจรยฏรโก รห รยฑรยณรหรโรโก รยงรโรโ รยจรล รยงรโรโฆรรยชรยงรยฑ. รยงรโรโรโกรโฆ รยตรโ รยนรโรโฐ รยณรล รยฏรโ รยง รโฆรยญรโฆรยฏ รหรยนรโรโฐ รยฃรโรโก รยงรโรยฃรรโกรยงรยฑ รหรยฃรยตรยญรยงรยจรโก รยงรโรยฃรรล รยงรยฑ รหรยณรโรโฆ รยชรยณรโรล รโฆรยง รฦรรล รยฑรยง. รยฃรโฆรยง รยจรยนรยฏ รยรล รยงรยฃรล รโกรยง รยงรโรโ รยงรยณ รยงรยชรโรหรยงรโรโรโก รยญรโ รยชรโรยงรยชรโก รหรโรยงรยชรโฆรหรยชรโ รยงรโรยง รหรยฃรโ รยชรโฆ รโฆรยณรโรโฆรหรโ . รหรโรยงรโ รยงรโรโรโก รยชรยนรยงรโรโฐ รโรยงรโรหรยง รยณรยจรยญรยงรโ รฦ รโฆรยง รยนรโรโฆ รโรโ รยง รยฅรโรยง รโฆรยง รยนรโรโฆรยชรโ รยง รยฅรโ รฦ รยฃรโ รยช รยงรโรยนรโรล รโฆ รยงรโรยญรฦรล รโฆ Alhamdulillah segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah swt Tuhan semesta alam, pemberi nikmat sehat dan iman dan Islam. shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad saw keluarganya, para sahabat dan para pengikut setianya. Era global telah menjadikan bumi ini menjadi kampung besar, peristiwa yang terjadi pada hari ini di suatu negeri di belahan dunia akan diketahui serentak oleh seluruh penduduk bumi. Apa yang terjadi di Suriah hari ini pula bisa diketahui di Indonesia. Arti globalisasi dengan demikian menurut pendapat ahlinya adalah suatu proses fenomena di dunia modern bercirikan adanya peningkatan perdagangan internasional, teknologi informasi, kemajuan transportasi, adanya alat-alat canggih yang seolah mampu melipat jarak dan menerobos waktu. Pada khutbah kali ini, khatib hendak mengangkat tema tentang Islam dan tantangan globalisasi, membidik kelemahan Muslim terhadap penguasaan teknologi informasi. Alasan khatib, bahwa teknologi informasi salah satu ciri dari globalisasi an juga melalui teknologi informasi ini Islam juga dicitrakan oleh masyarakat Barat sebagai agama yang suka melakukan aksi kekerasan, anti toleransi, suka mengintimidasi, aggressor dan lain sebagainya. Seorang pakar teknologi Mukhtar Bukhori mengatakan bahwa globalisasi akan mewarnai seluruh kehidupan di masa mendatang dan sebagai akibat dari globalisasi akan melahirkan gaya hidup baru yang mengandung ekses-ekses tertentu seperti materialism, sekularisme, hedonism, anti tuhan dan sebagainya. Selain itu, globalisasi juga bisa membuat orang menjadi mudah dan praktis, mampu membantu pekerjaan manusia seperti perkembangan Iptek. Kemajuan iptek, mempunyai pengaruh signifikan terhadap cara berfikir, bersikap, maupun tingkah laku manusia. Dari dimensi yang satu kemajuan iptek membuat manusia lebih sempurna dalam menguasai, melestarikan dan mengelola alam untuk kepentingan dan kesejahteraan hidup mereka. tetapi pada sisi lain, kemajuan iptek justru menimbulkan dampak sampingan yang kurang menguntungkan bahkan mengancam kehidupan mereka, misalnya polusi biologi, kimia, perusakan, distrupsi fisik dan social serta memburuknya sumber tanah atau hutan ada indikasi semakin merosostnya nilai-nilai kemanusiaan, sebagaimana Allah swt berfirman dalam surah Rum ayat 41 รยธรลฝรโกรลฝรยฑรลฝ รยงรโรโรยรลฝรยณรลฝรยงรยฏรย รยรยรล รยงรโรโรยจรลฝรยฑรยร รหรลฝรยงรโรโรยจรลฝรยญรโรยฑรย รยจรยรโฆรลฝรยง รฦรลฝรยณรลฝรยจรลฝรยชรโ รยฃรลฝรล รโรยฏรยรล รยงรโรโ รลฝรรยงรยณรย รโรยรล รยรยฐรยรล รโรลฝรโกรยรโฆรโ รยจรลฝรยนรโรยถรลฝ รยงรโรลฝรรยฐรยรล รยนรลฝรโฆรยรโรยรหรยง รโรลฝรยนรลฝรโรลฝรรโกรยรโฆรโ รล รลฝรยฑรโรยฌรยรยนรยรหรโ รลฝ Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar. Ayat ini jelas menjelaskan bahwa terjadinya kerusakan di belahan bumi akibat dari uloah perbuatan manusia. Saudara yang berbahagia Orang bijak berkata รโฆรโ รยฃรยฑรยงรยฏ รยงรโรยฏรโ รล รยง รยรยนรโรล รโก รยจรยงรโรยนรโรโฆ รห รโฆรโ รยฃรยฑรยงรยฏ รยงรโรยฃรรยฑรยฉ รยรยนรโรล รโก รยจรยงรโรยนรโรโฆ รห รโฆรโ รยฃรยฑรยงรยฏรโกรโฆรยง รยรยนรโรล รโก รยจรยงรโรยนรโรโฆ Barang siapa yang menghendaki dunia, maka ia hanya dapat meraihnya dengan ilmu, dan barang siapa menghendaki akhirat, maka harus dengan ilmu dan barang siapa yang inginkan kedua-duanya juga harus dengan ilmu Pernyataan ini memuat pesan moral Rasulullah saw untuk menuntut ilmu sebagau benteng hidup dalam kancah percaturan era globalisasi, di masa tersebut menuntut bekal agar mampu bersaing dan bertahan hidup dalam dunia global. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa masa ini disebut sebagai peradaban masyarakat informasiโ informasi menjadi kebutuhan primer da bahkan menjadi sumber kekuasaan, sebab informasi dapat mempengaruhi dan mengembalikan pikiran, sikap dan perilaku manusia. Ada pendapat bahwa siapa yang dapat menguasai informasi dialah pengendali atau penguasa dunia. Dan pertanyaannya apakah ada seorang atau Negara muslim yang menguasai informasi? Jika tidak ada, maka bisa jadi kita terus menjadi bahan pemberitaan yang selalu dipojokkan. Hal ini karena kita sebagai muslim lemah dalam penguasaan teknologi informasi. Berikut saya sebutkan beberapa sisi kelemahan kita sebagai seorang muslim. Pertama, Islam lemah dalam penguasaan IT informasi teknologi. Pada era informasi ini, arus informasi dunia dikuasai dan dikendalikan non muslim yang memandang Islam sebagai musuh yang harus dihancurkan. Mereka menggunakan sarana informasi untuk mengangkat isu-isu global dan kepentingan mereka sendiri. Seperti isu HAM, demokrasi, lingkungan hidup, terorisme, jender, syyaiat islam, khilafah islamiyah yang semuanya itu dijadikan alat propaganda demi kepentingan mereka. Sedangkan umat Islam tidak mempunyai media massa yang memadai untuk memperjuangkan dan menegakkan nilai-nilai Islam atau membela kepentingan agama dan umat. Akibatnya yang terjadi tidak tersalurkannya aspirasi umat, umat Islam hanya menjadi konsumen dan rebutan media massa lain yang tidak jarang membawa informasi yang tidak seimbang, subjektif dan terkadang menyesatkan. Umat Islam kini dibidik oleh medi massa yang tidak islami. Akibatnya umat dikuasai dan dijejali oleh nilai-nilai, budaya, sekulerisme, materialism, hedonism, kekerasan dan sebagainya. Akibat dari itu, tentunya dapat mempengaruhi pola pokir, sikap sehingga lambat laun dapat terbentuk karakter muslim yang fanatic. Saudara-saudara yang berbahagia Kedua, adanya pemojokan terhadap Islam, yakni pemberitaan yang tidak seimbang dan memojokkan islam di dunia internasional. Agar dunia membenci dan memandang negative kepada Islam. Di samping itu media massa kaum kafir gencar menyosialisasikan nilai-nilai, pemikiran, dan budaya mereka ke dunia Islam, agar pola pikir dan gaya hidup umat Muslim bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Sebagaimana kita ketahui bahwa link media massa, kantor-kantor berita, surat kabar pers, penerbitan, jaringan TV, radio dikuasai oleh orang-orang non muslim, dalam hal ini Yahudi seperti reuter, jaringan TV internasional CNN, BBC, CBS,NBS. Selain itu mereka juga menguasai perusahaan perfilman seperti FOX Company, Golden Company, Metro Company, Warners & Broos Company dan Paramount Company serta lain sebagainya. Melalui media-media tersebut Islam diopinikan negative. Mereka menciptakan pendapat umum bahwa Islam dan umatnya sebagai agama berbahaya, intoleran, anti demokrasi, ortodoks, haus darah dan entah apalagi melalui media massanya. Ketiga, Fobia terhadap Islam, yakni adanya pengaruh dari pemberitaan yang terus memojokkan dan mengopinikan Islam mengakibatkan terjadinya fobia terhadap Islam. penyakit ini pernah ditularkan oleh kaum kafir Quraisy. Ketakutan yang menimbulkan rasa benci terhadap Islam yang berasal dari ketidak tahuan mereka tentang Islam. Dan lebih dari itu mereka khawatir dengan Islam sebagai agama yang memiliki potensi mengancam kelandgsungan hidup. Boleh jadi, jika sekarang wajah Islam terkesan menakutkan, di samping karena banyak umat yang tidak melaksanakan Islam secara baik dan benar, juga terutama akibat keberhasilan propaganda kaum Salibis-Zionis lewat jaringan media massa yang mereka kuasai. Diantaranya dengan mempopulerkan istilah fundamentalis, radikalis, militant, ekstrimis, bahkan teroris. Hal seperti inilah yang membangun citra Islam sebagai agama yang menakutkan. Oleh karena itu, melalui khotbah ini mari senantiasa kita tingkatkan terus belajar ilmu pengetahuan terutama teknologi informasi dan media massa. Karena keduanya merupakan senjata yang mampu membentuk image agam islam sebagai rahmatan lil alamin. agama yang toleran, cinta damai, sadar HAM, dan persuasive. รโรยรโรโ รล รลฝรยง รโรลฝรหรโรโฆรย รยงรยนรโรโฆรลฝรโรยรหรยงรโ รยนรลฝรโรลฝรโฐ รโฆรลฝรฦรลฝรยงรโ รลฝรยชรยรฦรยรโฆรโ รยฅรยรโ รยรรล รยนรลฝรยงรโฆรยรโรล รยรลฝรยณรลฝรหรโรยรลฝ รยชรลฝรยนรโรโรลฝรโฆรยรหรโ รลฝ รโฆรลฝรโ รยชรลฝรฦรยรหรโ รย รโรลฝรโกรย รยนรลฝรยงรโรยรยจรลฝรยฉรย รยงรโรยฏรยรรยงรยฑรย รยฅรยรโ รลฝรรโกรย รโรยงรลฝ รล รยรยรโรโรยรยญรย รยงรโรยธรลฝรรยงรโรยรโฆรยรหรโ รลฝ Katakanlah "Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu sesungguhnya akupun berbuat pula. Kelak kamu akan mengetahui, siapakah di antara kita yang akan memperoleh hasil yang baik di dunia ini. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan mendapatkan keberuntungan. al-Anโam 135 รยจรลฝรยงรยฑรลฝรฦรลฝ รยงรโรโรโกรย รโรยรล รโ รหรลฝรโรลฝรฦรยรโฆรโ รยรยรล รโ รยงรโรโรโรยรยฑรโรยขรโ รย รยงรโรโรยนรลฝรยธรยรล รโรโฆรย รหรลฝรโ รลฝรยรลฝรยนรลฝรโ รยรล รหรลฝรยฅรล รลฝรรยงรฦรยรโฆรโ รยรยจรโฆรลฝรยง รยรยรล รโรโกรย รโฆรยรโ รลฝ รยงรโรโรยขรล รยงรลฝรยชรย รหรลฝรยงรโรยฐรฦรโรยฑ รยรยงรโรโรยญรลฝรฦรยรล รโรโฆรย รหรลฝรยชรลฝรโรลฝรยจรลฝรรโรลฝ รโฆรยรโ รยรรล รหรลฝรโฆรยรโ รโรฦรยรโฆรโ รยชรยรโรยงรลฝรหรลฝรยชรลฝรโกรย รยฅรโ รลฝรรโกรย รโกรยรหรลฝ รยงรโรยณรลฝรรโฆรยรล รโรยนรย รยงรโรโรยนรลฝรโรยรล รโรโฆรย Khutbah II รยงรลฝรโรโรยญรลฝรโฆรโรยฏรย รโรโรโกรย รยนรลฝรโรโฐรลฝ รยงรยรยญรโรยณรลฝรยงรโ รยรโกรย รหรลฝรยงรโรยดรยรรฦรโรยฑรย รโรลฝรโกรย รยนรลฝรโรโฐรลฝ รยชรลฝรหรโรยรยรล รโรโรยรโกรย รหรลฝรยงรยรโฆรโรยชรยรโ รลฝรยงรโ รยรโกรย. รหรลฝรยงรลฝรยดรโรโกรลฝรยฏรย รยงรลฝรโ รโ รโรยงรลฝ รยงรยรโรลฝรโกรลฝ รยงรยรโรยงรลฝร รยงรโรโรโกรย รหรลฝรยงรโรโรโกรย รหรลฝรยญรโรยฏรลฝรโกรย รโรยงรลฝ รยดรลฝรยฑรยรล รโรฦรลฝ รโรลฝรโกรย รหรลฝรยงรลฝรยดรโรโกรลฝรยฏรย รยงรลฝรโ รลฝร รยณรลฝรล รยรรยฏรลฝรโ รลฝรยง รโฆรยรยญรลฝรโฆรลฝรรยฏรโนรยง รยนรลฝรยจรโรยฏรยรโกรย รหรลฝรยฑรลฝรยณรยรหรโรโรยรโกรย รยงรโรยฏรลฝรรยงรยนรยรโฐ รยงรยรโรโฐรลฝ รยฑรยรยถรโรหรลฝรยงรโ รยรโกรย. รยงรโรโรโกรยรโฆรลฝร รยตรลฝรโรยร รยนรลฝรโรลฝรโฐ รยณรลฝรล รยรรยฏรยรโ รลฝรยง รโฆรยรยญรลฝรโฆรลฝรรยฏรย รหรยรยนรลฝรโรลฝรโฐ รยงรลฝรโรยรโกรย รหรลฝรยงรลฝรยตรโรยญรลฝรยงรยจรยรโกรย รหรลฝรยณรลฝรโรยรรโฆรโ รยชรลฝรยณรโรโรยรล รโรโฆรโนรยง รฦรยรรล รโรยฑรโนรยง รยงรลฝรโฆรลฝรรยง รยจรลฝรยนรโรยฏรย รยรลฝรล รยงรลฝ รยงรลฝรล รยรรโกรลฝรยง รยงรโรโ รลฝรรยงรยณรย รยงรยรยชรลฝรรโรยรหรยงรยงรโรโรโกรลฝ รยรยรล รโรโฆรลฝรยง รยงรลฝรโฆรลฝรยฑรลฝ รหรลฝรยงรโ รโรยชรลฝรโกรยรหรโรยง รยนรลฝรโฆรลฝรรยง รโ รลฝรโกรลฝรโฐ รหรลฝรยงรยนรโรโรลฝรโฆรยรหรโรยง รยงรลฝรโ รลฝร รยงรโรโรโกร รยงรลฝรโฆรลฝรยฑรลฝรฦรยรโฆรโ รยจรยรยงรลฝรโฆรโรยฑรย รยจรลฝรยฏรลฝรยฃรลฝ รยรยรล รโรโกรย รยจรยรโ รลฝรยรโรยณรยรโกรย รหรลฝรรลฝรโฌรโ รลฝรโฐ รยจรยรโฆรลฝรโรยข รยฆรยรฦรลฝรยชรยรโกรย รยจรยรโรยรยฏรโรยณรยรโกรย รหรลฝรโรลฝรยงรโรลฝ รยชรลฝรยนรยงรลฝรโรลฝรโฐ รยงรยรโ รลฝร รยงรโรโรโกรลฝ รหรลฝรโฆรลฝรโรยข รยฆรยรฦรลฝรยชรลฝรโกรย รล รยรยตรลฝรโรยรรหรโรโ รลฝ รยนรลฝรโรโฐรลฝ รยงรโรโ รลฝรรยจรยรโฐ รล รยข รยงรลฝรล รยรรโกรลฝรยง รยงรโรลฝรรยฐรยรล รโรโ รลฝ รยขรโฆรลฝรโ รยรหรโรยง รยตรลฝรโรยรรหรโรยง รยนรลฝรโรลฝรล รโรโกรย รหรลฝรยณรลฝรโรยรรโฆรยรหรโรยง รยชรลฝรยณรโรโรยรล รโรโฆรโนรยง. รยงรโรโรโกรยรโฆรลฝร รยตรลฝรโรยร รยนรลฝรโรลฝรโฐ รยณรลฝรล รยรรยฏรยรโ รลฝรยง รโฆรยรยญรลฝรโฆรลฝรรยฏรย รยตรลฝรโรลฝรรโฐ รยงรโรโรโกรย รยนรลฝรโรลฝรล รโรโกรย รหรลฝรยณรลฝรโรยรรโฆรโ รหรลฝรยนรลฝรโรลฝรโฐ รยขรโรย รยณรลฝรล รยรรยฏรยรโ รยงรลฝ รโฆรยรยญรลฝรโฆรลฝรรยฏรย รหรลฝรยนรลฝรโรลฝรโฐ รยงรลฝรโ รโรยจรยรล รยขรยฆรยรฦรลฝ รหรลฝรยฑรยรยณรยรโรยรฦรลฝ รหรลฝรโฆรลฝรโรยขรยฆรยรฦรลฝรยฉรย รยงรโรโรโฆรยรโรลฝรยฑรลฝรรยจรยรล รโรโ รลฝ รหรลฝรยงรยฑรโรยถรลฝ รยงรโรโรรโกรยรโฆรลฝร รยนรลฝรโ รย รยงรโรโรรยรโรลฝรยรลฝรยงรยกรย รยงรโรยฑรลฝรรยงรยดรยรยฏรยรล รโรโ รลฝ รยงรลฝรยจรยรโฐ รยจรลฝรฦรโรยฑรยรหรลฝรยนรยรโฆรลฝรยฑรหรลฝรยนรยรรโรโฆรลฝรยงรโ รหรลฝรยนรลฝรโรยรโฐ รหรลฝรยนรลฝรโ รโ รยจรลฝรโรยรล รลฝรรยฉรย รยงรโรยตรลฝรรยญรลฝรยงรยจรลฝรยฉรย รหรลฝรยงรโรยชรลฝรรยงรยจรยรยนรยรล รโรโ รลฝ รหรลฝรยชรลฝรยงรยจรยรยนรยรล รยงรโรยชรลฝรรยงรยจรยรยนรยรล รโรโ รลฝ รโรลฝรโกรยรโฆรโ รยจรยรยงรยรยญรโรยณรลฝรยงรโ รย รยงรยรโรลฝรโฐรล รลฝรหรโรโฆรย รยงรโรยฏรยรรล รโรโ รย รหรลฝรยงรยฑรโรยถรลฝ รยนรลฝรโ รลฝรรยง รโฆรลฝรยนรลฝรโกรยรโฆรโ รยจรยรยฑรลฝรยญรโรโฆรลฝรยชรยรฦรลฝ รล รลฝรยง รยงรลฝรยฑรโรยญรลฝรโฆรลฝ รยงรโรยฑรลฝรรยงรยญรยรโฆรยรล รโรโ รลฝ รยงรลฝรโรโรโกรยรโฆรลฝร รยงรยบรโรยรยรยฑรโ รโรยรโรโรโฆรยรยครโรโฆรยรโ รยรล รโรโ รลฝ รหรลฝรยงรโรโรโฆรยรยครโรโฆรยรโ รลฝรยงรยชรย รหรลฝรยงรโรโรโฆรยรยณรโรโรยรโฆรยรล รโรโ รลฝ รหรลฝรยงรโรโรโฆรยรยณรโรโรยรโฆรลฝรยงรยชรย รยงรลฝรโรยงรลฝรยญรโรล รยขรยกรย รโฆรยรโ รโรโกรยรโฆรโ รหรลฝรยงรโรโรยงรลฝรโฆรโรหรลฝรยงรยชรย รยงรโรโรโกรยรโฆรลฝร รยงรลฝรยนรยรยฒรลฝร รยงรโรโรยงรยรยณรโรโรยงรลฝรโฆรลฝ รหรลฝรยงรโรโรโฆรยรยณรโรโรยรโฆรยรล รโรโ รลฝ รหรลฝรยฃรลฝรยฐรยรโรลฝร รยงรโรยดรยรรยฑรโรฦรลฝ รหรลฝรยงรโรโรโฆรยรยดรโรยฑรยรฦรยรล รโรโ รลฝ รหรลฝรยงรโ รโรยตรยรยฑรโ รยนรยรยจรลฝรยงรยฏรลฝรฦรลฝ รยงรโรโรโฆรยรหรลฝรยญรยรรยฏรยรล รลฝรรยฉรลฝ รหรลฝรยงรโ รโรยตรยรยฑรโ รโฆรลฝรโ รโ รโ รลฝรยตรลฝรยฑรลฝ รยงรโรยฏรยรรล รโรโ รลฝ รหรลฝรยงรรโรยฐรยรโรโ รโฆรลฝรโ รโ รรลฝรยฐรลฝรโรลฝ รยงรโรโรโฆรยรยณรโรโรยรโฆรยรล รโรโ รลฝ รหรลฝ รยฏรลฝรโฆรยรรยฑรโ รยงรลฝรยนรโรยฏรลฝรยงรยกรลฝรยงรโรยฏรยรรล รโรโ รย รหรลฝรยงรยนรโรโรย รฦรลฝรโรยรโฆรลฝรยงรยชรยรฦรลฝ รยงรยรโรลฝรโฐ รล รลฝรหรโรโฆรลฝ รยงรโรยฏรยรรล รโรโ รย. รยงรโรโรโกรยรโฆรลฝร รยงรยฏรโรยรลฝรยนรโ รยนรลฝรโ รลฝรรยง รยงรโรโรยจรลฝรโรยงรลฝรยกรลฝ รหรลฝรยงรโรโรหรลฝรยจรลฝรยงรยกรลฝ รหรลฝรยงรโรยฒรลฝรรโรยงรลฝรยฒรยรโรลฝ รหรลฝรยงรโรโรโฆรยรยญรลฝรโ รลฝ รหรลฝรยณรยรหรโรยกรลฝ รยงรโรโรยรยรยชรโรโ รลฝรยฉรย รหรลฝรยงรโรโรโฆรยรยญรลฝรโ รลฝ รโฆรลฝรยง รยธรลฝรโกรลฝรยฑรลฝ รโฆรยรโ รโรโกรลฝรยง รหรลฝรโฆรลฝรยง รยจรลฝรรลฝรโ รลฝ รยนรลฝรโ รโ รยจรลฝรโรลฝรยฏรยรโ รลฝรยง รยงรยรโ รโรยฏรยรหรโ รยรล รโรยณรยรล รลฝรรยง รรยขรยตรลฝรรยฉรโน รหรลฝรยณรลฝรยงรยฆรยรยฑรย รยงรโรโรยจรยรโรโรยฏรลฝรยงรโ รย รยงรโรโรโฆรยรยณรโรโรยรโฆรยรล รโรโ รลฝ รยนรยขรโฆรลฝรรยฉรโน รล รลฝรยง รยฑรลฝรยจรลฝร รยงรโรโรยนรลฝรยงรโรลฝรโฆรยรล รโรโ รลฝ. รยฑรลฝรยจรลฝรรโ รลฝรยง รยขรยชรยรโ รยงรลฝ รยรยรโฐ รยงรโรยฏรยรรโ รโรล รลฝรยง รยญรลฝรยณรลฝรโ รลฝรยฉรโน รหรลฝรยรยรโฐ รยงรโรโรยขรรยรยฑรลฝรยฉรย รยญรลฝรยณรลฝรโ รลฝรยฉรโน รหรลฝรโรยรโ รลฝรยง รยนรลฝรยฐรลฝรยงรยจรลฝ รยงรโรโ รลฝรรยงรยฑรย. รยฑรลฝรยจรลฝรรโ รลฝรยง รยธรลฝรโรลฝรโฆรโรโ รลฝรยง รยงรลฝรโ รโรยรยรยณรลฝรโ รลฝรยงรหรลฝรยงรยรโ รโ รโรลฝรโฆรโ รยชรลฝรยบรโรยรยรยฑรโ รโรลฝรโ รลฝรยง รหรลฝรยชรลฝรยฑรโรยญรลฝรโฆรโรโ รลฝรยง รโรลฝรโ รลฝรฦรยรหรโรโ รลฝรโ รลฝร รโฆรยรโ รลฝ รยงรโรโรรลฝรยงรยณรยรยฑรยรล รโรโ รลฝ. รยนรยรยจรลฝรยงรยฏรลฝรยงรโรโรโกรย ! รยงรยรโ รลฝร รยงรโรโรโกรลฝ รล รลฝรยฃรโรโฆรยรยฑรยรโ รลฝรยง รยจรยรยงรโรโรยนรลฝรยฏรโรโรย รหรลฝรยงรโรโรยงรยรยญรโรยณรลฝรยงรโ รย รหรลฝรยฅรยรล รโรยชรยขรยกรย รยฐรยรโฐ รยงรโรโรโรยรยฑรโรยจรโฐรลฝ รหรลฝรล รลฝรโ รโรโกรลฝรโฐ รยนรลฝรโ รย รยงรโรโรยรลฝรยญรโรยดรยขรยกรย รหรลฝรยงรโรโรโฆรยรโ รโรฦรลฝรยฑรย รหรลฝรยงรโรโรยจรลฝรยบรโรล รล รลฝรยนรยรยธรยรฦรยรโฆรโ รโรลฝรยนรลฝรโรลฝรรฦรยรโฆรโ รยชรลฝรยฐรลฝรฦรลฝรรยฑรยรหรโรโ รลฝ รหรลฝรยงรยฐรโรฦรยรยฑรยรหรยงรยงรโรโรโกรลฝ รยงรโรโรยนรลฝรยธรยรล รโรโฆรลฝ รล รลฝรยฐรโรฦรยรยฑรโรฦรยรโฆรโ รหรลฝรยงรยดรโรฦรยรยฑรยรหรโรโกรย รยนรลฝรโรโฐรลฝ รโ รยรยนรลฝรโฆรยรโกรย รล รลฝรยฒรยรยฏรโรฦรยรโฆรโ รหรลฝรโรลฝรยฐรยรฦรโรยฑรย รยงรโรโรโกรย รยงรลฝรฦรโรยจรลฝรยฑรโ Red Ulil H. Sumber Prof. Dr. Nasaruddin Umar Edt 2010, Islam dan Terorisme. Pustaka Cendekia Muda.
Naskahpidato tentang dampak pergaulan bebas - Melihat pesatnya dunia jaman sekarang ini memang sangatlah miris.Karena nampaknya dengan adanya kemajuan teknologi dan cara berpikir masyarakat yang berubah membuat semakin menipisnya aturan dan norma yang berlaku pada masyarakat sehingga membuat banyak oarng merasa bahwa pergaulan bebas merupakan suatu hal yang biasa dan dianggap sebagai hak yang
Khutbah Jumat Teknologi Tanpa Iman. Bagaimana teknologi berjalan tanpa landasan keimanan? Bagiamana pula Iman menghadapi tantangan teknologi? Khutbah kali ini membahas tentang teknologi tanpa ูููู ููุญูู ูุฏููู ููููุณูุชูุนููููููู ููููุณูุชูุบูููุฑููู ููููุนูููุฐู ุจูุงูููู ู ููู ุดูุฑูููุฑูุฃูููููุณููุงูููู ููู ุณููููุฆูุงุชู ุฃูุนูู ูุงููููุง. ู ููู ููููุฏู ุงููู ููููุงู ู ูุถูููู ูููู ููู ููู ููุถููููู ูููุงู ููุงุฏููู ูููู. ููู ููู ููู ู ููุฌูุนููู ุงููู ููููู ููููุฑูุง ููู ูุง ูููู ู ููู ููููุฑู. ููุฃูุดูููุฏู ุฃููู ูุงู ุฅูููู ุฅููุงูู ุงูููู ููุญูุฏููู ูุงู ุดูุฑููููู ูููู ููุฃูุดูููุฏู ุฃูููู ู ูุญูู ููุฏูุง ุนูุจูุฏููู ููุฑูุณููููููู. ุฃูููููููู ูู ุตูููู ููุณููููู ู ููุจูุงุฑููู ุนูููู ุณููููุฏูููุง ู ูุญูู ููุฏู ููุนูููู ุขูููู ููุตูุญูุจููู ููู ููู ุชูุจูุนูููู ู ุจูุฅูุญูุณูุงูู ุฅูููู ููููู ู ุงูุฏูููููู. ุฃูู ููุง ุจูุนูุฏู ููููุง ุนูุจูุงุฏู ุงูููู ุฃููุตูููููู ู ููููููุณููู ุจูุชูููููู ุงูููู ููููุฏู ููุงุฒู ุงููู ูุชูููููููู. ููุงูู ุงูููู ุชูุนูุงููู ููุงุนูุจูุฏููุงู ุงููููู ูููุงู ุชูุดูุฑููููุงู ุจููู ุดูููุฆุงู ููุจูุงููููุงููุฏููููู ุฅูุญูุณูุงูุงู ููุจูุฐูู ุงููููุฑูุจูู ููุงููููุชูุงู ูู ููุงููู ูุณูุงููููู ููุงููุฌูุงุฑู ุฐูู ุงููููุฑูุจูู ููุงููุฌูุงุฑู ุงููุฌูููุจู ููุงูุตููุงุญูุจู ุจูุงูุฌููุจู ููุงุจููู ุงูุณููุจูููู ููู ูุง ู ูููููุชู ุฃูููู ูุงููููู ู ุฅูููู ุงููููู ูุงู ููุญูุจูู ู ูู ููุงูู ู ูุฎูุชูุงูุงู ููุฎููุฑุงูMaโasyiral Muslimin Rahimakumullah Marilah kita bersama-sama memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah swt yang tak henti-hentinya mengalirkan rahmat dan inayah-Nya ke dalam sungai kehidupan ini. Sehingga kita mampu melalui kehidupan kemaren, menjalani kehidupan sekarang dan mudah-mudahan menapaki hari serta salam terlimpah ke haribaan junjungan Nabi Muhammad saw. manusia paling mulia di sisi-Nya dan penolong yang memiliki syafaat di hari kiyamat. Semoga kita semua selaku umat dan pengagumnya menjadi manusia yang diprioritaskan mendapatkan syafaatnya. AmienHadirin Jamaโah Jumโah RahimakumullahMarilah kita menengok seksama kejadian akhir-akhir ini. Kejahatan sosial kembali marak terjadi di sekeliling kita. Terutama di kota-kota besar di Indonesia. Ketika perut terlalu lama tidak dipenuhi tuntutannya. Sedangkan sederet mobil mewah silih berganti parkir di depan berbagai restoran cepat saji di sepanjang ketika para perempuan wangi berseliweran menenteng sopping-bag yang tertempel di depannya berbagai merek terkenal, melewati para perempuan gembel di penyebrangan jalan yang menengadahkan tangan hanya sekedar menggugurkan tuntutan anak-anaknya di bawah kolong jembatan yang dengan setia menanti segenggam sederet lukisan mengenaskan yang menggambarkan betapa luasnya jarak bentang antara mereka yang kaya dan yang papa, mereka yang hiup dengan gaya hedonis dan yang bergaya masih adakah harapan yang dapat merubah wajah negeri tercinta ini yang secara perlahan dapat merubah raut wajah bangsa ini. Bangsa yang sudah terlanjur tekenal sopan tapi melarat. Bangsa yang terkenal religious tapi miskin. Juga Bangsa Timur yang terkenal faqir. Dapatkah wajah-wajah itu berubah? Atau malah akan semakin parah?Para Hadirin yang berbahagia Inilah tantangan kita bersama. Tantangan bangsa dan umat muslim Indonesia yang jumlahnya mengatasi berbagai umat agama lainnya di kesempatan ini Khatib hanya ingin mengingatkan saja, marilah kita bersama-sama memperbaiki keadaan ini, kita mulai dari diri sendiri. Jangan terlalu mengharap banyak dan menghayal adanya kesuksesan tanpa ada sebuah diri kita sejauh manakah kepekaan social kita? Sudahkan hari ini kita menyapa tetangga samping rumah kita? Sudahkan kita memberikan senyuman kepada front office di belakang mejanya? Sudahkah kita menyempatkan melongok ke luar jendela mobil kita untuk sekedar menyapa para tukang ojek yang mangkal di perempatan jalan yang selalu kita lalui?Jangan-jangan kita tidak pernah melakukan itu semua? Karena kita terlalu asyik dengan Televisi, Hand Phone, Note Book, tablet atau Blackberry. Berbagai benda yang berhasil membawa kita menjelajahi dunia dan mengangkat derjat kita sebagai orang modern yang melek media?Lalu apakah artinya melek media kalau itu membuat kita terkungkung dalam tempurung imagenasi bukan realita. Apakah arti melek teknologi bila kita buta realita? Bagaimana pula dengan Teknologi Tanpa ImanMaโasyiral Muslimin Rahimakumullah Sungguh berbagai kemajuan teknologi itu telah banyak kita gunakan. Ia telah menggeser posisi tetangga-tetangga kita. Benar, teknologi itu menjadi lebih dekat dengan kita dibandingkan keluarga dan juga tetangga. Inilah virus individualitas yang harus dihindari. al-Qurโan dalam an-Nisaโ 36 telah menyinggungููุงุนูุจูุฏููุงู ุงููููู ูููุงู ุชูุดูุฑููููุงู ุจููู ุดูููุฆุงู ููุจูุงููููุงููุฏููููู ุฅูุญูุณูุงูุงู ููุจูุฐูู ุงููููุฑูุจูู ููุงููููุชูุงู ูู ููุงููู ูุณูุงููููู ููุงููุฌูุงุฑู ุฐูู ุงููููุฑูุจูู ููุงููุฌูุงุฑู ุงููุฌูููุจู ููุงูุตููุงุญูุจู ุจูุงูุฌููุจู ููุงุจููู ุงูุณููุจูููู ููู ูุง ู ูููููุชู ุฃูููู ูุงููููู ู ุฅูููู ุงููููู ูุงู ููุญูุจูู ู ูู ููุงูู ู ูุฎูุชูุงูุงู ููุฎููุฑุงูโSembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diriโBila dilihat sepintas lalu, ayat di atas menyandingkan antara pelarangan menyekutukan Allah swt. dengan perintah berbuat baik kepada orang tua, karib, kerabat, teman dan lainnya. Ini dapat diterjemahkan bahwa bahwa menjalin hubungan dan menciptakan jejaring social tidak kalah pentingnya dengan men-tauhid-kan Allah swt. Jika berhubungan dengan-Nya hablum minalllahAllah swt hanya melarang kita agar tidak menyekutukan-Nya, sedangkan berhubungan dengan sesama manusia hablum minan nasAllah swt memerintahkan untuk berbuat baik kepada mereka kita mengabaikan perintah yang termaktub dalam ayat di atas, maka kebangkrutan sosial itu akan terjadi. Itu semua akibat ulah manusia yang enggan menjalin silaturrahmi dengan sesamanya. Sehingga terlahirlah individualism yang banyak menggantungkan hidup pada berbagai benda teknologi yang tak berjiwa dan tak bernyawa. Ketergantungan ini haruslah segera kita sadari, karena bila penggunaan itu tidak berlandaskan atas kesadaran akan mengarah pada kehancuran akhlaq dan juga keimanan. Bahkan akan mengakibatkan kehancuran nilai-nilai sosial, sehingga menambah rusaknya sendi kehidupan berbangsa, seperti yang terjadi sekarang kata lain, hadirin yang terhormat, Berbagai patologi sosial pencurian, perampokan, pembunuhan, gelandangan dan berbagai pelanggaran norma sosial yang muncul akhir-akhir disebabkan karena tiadanya interaksi social dan melemahnya kontrol di dalamnya. Ini semua dikarenakan pola pikir keranjingan terhadap teknologi yang kebablasan. Inilah akibat Teknologi Tanpa Iman yang semakin melandaSemoga Allah swt membukakan hati kita bersama, dan menjaganya agar tetap sadar dan ingat akan berbagai bahaya yang mengancam manusia muslim Indonesia yang hidup di Negara yang sedang demam modernism dan liberalism ekonomi. Karena itulah sesungguhnya yang akan menjauhkan kita dari saudara sesama muslim dan menggantikannya dengan berbagai benda teknologi yang kering tanpa KEDUAุงูููุญูู ูุฏู ูููู ุนูููู ุงูุญูุณูุงูููู ููุงูุดููููุฑู ูููู ุนูููู ุชููููููููููู ููุงูู ูุชูููุงูููู. ููุงูุดูููุฏู ุงููู ูุงู ุงููููู ุงููุงูู ุงูููู ููุงูููู ููุญูุฏููู ูุงู ุดูุฑููููู ูููู ููุงูุดูููุฏู ุงูููู ุณููููุฏูููุง ู ูุญูู ููุฏูุง ุนูุจูุฏููู ููุฑูุณููููููู ุงูุฏููุงุนูู ุงูููู ุฑูุถูููุงูููู. ุงููููู ูู ุตูููู ุนูููู ุณููููุฏูููุง ู ูุญูู ููุฏู ููุนูููู ุงููููู ููุงูุตูุญูุงุจููู ููุณููููู ู ุชูุณูููููู ูุง ููุซููุฑูุง .ุงูู ููุง ุจูุนูุฏู ูููุงู ุงููููููุง ุงููููุงุณู ุงูุชูููููุงุงูููู ููููู ูุง ุงูู ูุฑู ููุงููุชูููููุง ุนูู ููุง ููููู ููุงุนูููู ูููุง ุงูููู ุงูููู ุงูู ูุฑูููู ู ุจูุงูู ูุฑู ุจูุฏูุฃู ูููููู ุจูููููุณููู ููุซููููู ุจูู ููุข ุฆูููุชููู ุจูููุฏูุณููู ููููุงูู ุชูุนุงูููู ุงูููู ุงูููู ููู ููุข ุฆูููุชููู ููุตูููููููู ุนูููู ุงููููุจูู ูุข ุงููููููุง ุงูููุฐููููู ุขู ูููููุง ุตููููููุง ุนููููููู ููุณููููู ูููุง ุชูุณูููููู ูุง. ุงููููู ูู ุตูููู ุนูููู ุณููููุฏูููุง ู ูุญูู ููุฏู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุนูููู ุขูู ุณููููุฏููุงู ู ูุญูู ููุฏู ููุนูููู ุงูููุจููุขุฆููู ููุฑูุณููููู ููู ููุขุฆูููุฉู ุงููู ูููุฑููุจููููู ููุงุฑูุถู ุงูููููู ูู ุนููู ุงููุฎูููููุงุกู ุงูุฑููุงุดูุฏููููู ุงูุจูู ุจูููุฑูููุนูู ูุฑููุนูุซูู ูุงู ููุนูููู ููุนููู ุจููููููุฉู ุงูุตููุญูุงุจูุฉู ููุงูุชููุงุจูุนููููู ููุชูุงุจูุนูู ุงูุชููุงุจูุนููููู ููููู ู ุจูุงูุญูุณูุงูู ุงููููููููู ู ุงูุฏูููููู ููุงุฑูุถู ุนููููุง ู ูุนูููู ู ุจูุฑูุญูู ูุชููู ููุง ุงูุฑูุญูู ู ุงูุฑููุงุญูู ููููู ุงูููููู ูู ุงุบูููุฑู ููููู ูุคูู ููููููู ููุงููู ูุคูู ูููุงุชู ููุงููู ูุณูููู ููููู ููุงููู ูุณูููู ูุงุชู ุงููุงูุญููุขุกู ู ูููููู ู ููุงููุงูู ูููุงุชู ุงููููู ูู ุงูุนูุฒูู ุงููุงูุณููุงูู ู ููุงููู ูุณูููู ููููู ููุฃูุฐูููู ุงูุดููุฑููู ููุงููู ูุดูุฑููููููู ููุงููุตูุฑู ุนูุจูุงุฏููู ุงููู ูููุญููุฏููููุฉู ููุงููุตูุฑู ู ููู ููุตูุฑู ุงูุฏูููููู ููุงุฎูุฐููู ู ููู ุฎูุฐููู ุงููู ูุณูููู ููููู ูู ุฏูู ููุฑู ุงูุนูุฏูุงุกูุงูุฏูููููู ููุงุนููู ููููู ูุงุชููู ุงูููู ููููู ู ุงูุฏูููููู. ุงููููู ูู ุงุฏูููุนู ุนููููุง ุงููุจููุงูุกู ููุงููููุจูุงุกู ููุงูุฒูููุงูุฒููู ููุงููู ูุญููู ููุณูููุกู ุงููููุชูููุฉู ููุงููู ูุญููู ู ูุง ุธูููุฑู ู ูููููุง ููู ูุง ุจูุทููู ุนููู ุจูููุฏูููุง ุงูููุฏููููููุณููููุง ุฎุขุตููุฉู ููุณูุงุฆูุฑู ุงููุจูููุฏูุงูู ุงููู ูุณูููู ููููู ุนุขู ููุฉู ููุง ุฑูุจูู ุงููุนูุงููู ููููู. ุฑูุจููููุง ุขุชููุงู ููู ุงูุฏููููููุง ุญูุณูููุฉู ููููู ุงููุขุฎูุฑูุฉู ุญูุณูููุฉู ููููููุง ุนูุฐูุงุจู ุงููููุงุฑู. ุฑูุจููููุง ุธูููู ูููุง ุงูููููุณูููุงููุงููู ููู ู ุชูุบูููุฑู ููููุง ููุชูุฑูุญูู ูููุง ููููููููููููู ู ููู ุงููุฎูุงุณูุฑููููู. ุนูุจูุงุฏูุงูููู ! ุงูููู ุงูููู ููุฃูู ูุฑูููุง ุจูุงููุนูุฏููู ููุงููุงูุญูุณูุงูู ููุฅูููุชุขุกู ุฐูู ุงููููุฑูุจูู ููููููููู ุนููู ุงููููุญูุดุขุกู ููุงููู ูููููุฑู ููุงููุจูุบูู ููุนูุธูููู ู ููุนููููููู ู ุชูุฐููููุฑููููู ููุงุฐูููุฑููุงุงูููู ุงููุนูุธูููู ู ููุฐูููุฑูููู ู ููุงุดูููุฑููููู ุนูููู ููุนูู ููู ููุฒูุฏูููู ู ููููุฐูููุฑู ุงูููู ุงูููุจูุฑูIkuti berita NU Cilacap Online NUCOM di Google News, jangan lupa untuk follow Penulis & Editor NU Cilacap Online NUCOM Situs Islam Aswaja Nahdlatul Ulama NU, menghadirkan aktivitas berita informasi kegiatan Nahdlatul Ulama Cilacap -termasuk Lembaga dan Badan Otonom NU- secara Online. Terima kasih atas kunjungan Anda semuanya. Silahkan datang kembali.
Untukitu, di bawah ini kami berikan berbagai contoh pidato tentang pendidikan, dengan tema-tema khusus. Dunia saat ini begitu memanjakan manusia, dengan beragam fasilitas dan kemajuan teknologi. Namun, kita tidak boleh lengah dan menyalahgunakan semua kemudahan tersebut. In this era of increasing globalization, many people use various social media platforms such as Facebook, Instagram, Twitter, Telegram, WhatsApp, etc. Many people use social media platforms that aim to achieve their desires such as social, economic and media also has a big impact on anyone who use it positively, such as preachers who always provide many benefits to Muslim brothers and sisters in spreading daโwah. With social media, daโwah can be heard anytime and anywhere. The purpose of preaching is to always remind all that life in this world is only temporary and the hereafter is an eternal place, and the most powerful is only Allah SWT. This study aims to find out about the use of social media as a medium for Islamic daโwah in the advancement of technological development. In this study, a survey was conducted on 52 respondents from among lecturers/teachers, students, and the general public. The result obtained from the research are a discussion of knowing and understanding the use and role of social media as a medium of daโwah and the challenges, opportunities and threats of preaching in social media. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free As - S A B I Q U N Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Volume 4, Nomor 1, Maret 2022; 102-114 e-ISSN 2656-4785 Terindeks SINTA 5, Crossref, Garuda, Moraref, Google PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM DALAM KEMAJUAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI Hisny Fajrussalam1, Intan Dwiyanti2, Nisrina Fairuz Salsabila3, Rinanda Aprillionita4, Siti Auliakhasanah5 Universitas Pendidikan Indonesia sitiauliakhasanah Abstract In this era of increasing globalization, many people use various social media platforms such as Facebook, Instagram, Twitter, Telegram, WhatsApp, etc. Many people use social media platforms that aim to achieve their desires such as social, economic and media also has a big impact on anyone who use it positively, such as preachers who always provide many benefits to Muslim brothers and sisters in spreading daโwah. With social media, daโwah can be heard anytime and anywhere. The purpose of preaching is to always remind all that life in this world is only temporary and the hereafter is an eternal place, and the most powerful is only Allah SWT. This study aims to find out about the use of social media as a medium for Islamic daโwah in the advancement of technological development. In this study, a survey was conducted on 52 respondents from among lecturers/teachers, students, and the general public. The result obtained from the research are a discussion of knowing and understanding the use and role of social media as a medium of daโwah and the challenges, opportunities and threats of preaching in social media. Keywords Globalization, Social Media, Daโwah Abstrak Dalam era globalisasi yang terus meningkat, saat ini banyak masyarakat yang menggunakan berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, Telegram, WhatsApp, dan lain-lain. Banyak masyarakat menggunakan platform media sosial yang bertujuan untuk mencapai keinginannya, seperti sosial, ekonomi, maupun keagamaana. Media sosial pun sangat berdampak besar bagi siapa saja yang menggunakannya secara positif, seperti para pendakwah yang selalu memberikan banyak manfaat kepada saudara-saudari muslim dalam menyebarkan dakwah. Dengan media sosial, dakwah bisa didengarkan kapan saja dan dimana saja. Tujuan dari berdakwah adalah untuk selalu mengingatkan kepada sesama bahwa hidup di dunia hanyalah sementara, dan akhirat lah tempat kekal abadi, dan yang paling berkuasa hanya Allah SWT. Dalam penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui mengenai pemanfaatan media sosial sebagai media dakwah Islam dalam kemajuan perkembangan teknologi. Dalam penelitian ini dilakukan survei terhadap 52 responden dari kalangan dosen/guru, mahasiswa, pelajar, dan masyarakat umum. Hasil yang didapat dari Hisny Fajrussalam, Intan Dwiyanti, Nisrina Fairuz Salsabila, Rinanda Aprillionita, Siti Auliakhasanah Volume 4, Nomor 1, Maret 2022 penelitian ini adalah pembahasan mengenai pemanfaatan media sosial sebagai media dakwah, tantangan, peluang, serta ancaman berdakwah di media sosial. Kata Kunci Globalisasi, Media Sosial, Dakwah PENDAHULUAN Ilmu pengetahuan dan teknologi di era sekarang sudah melejit dengan berbagai potensi kemajuan yang diciptakan. Kemajuan ini menawarkan kemudahan-kemudahan dalam segala sisi kehidupan manusia, diantaranya bidang pendidikan dan keagamaan yang ikut menjadi bagian dari kemajuan yang ada. Di zaman yang terus berkembang ini semua elemen masyarakat berinovasi untuk terus berkembang dengan teknologi sebagai faktor pendorong utama. Ilmu Pengetahuan dan teknologi memiliki peranan penting bagi manusia, juga bagi umat Islam. Kemajuan dan kemudahan yang ditawarkan salah satunya memudahkan dalam kegiatan agama. Dalam Al-Qurโan, kita selalu di anjurkan untuk selalu mencari ilmu, sebagaimana Al-Qurโan menjelaskan bahwa Allah SWT akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu. Hal inilah membuat Islam menjadi agama yang sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Pandangan islam terhadap teknologi yaitu Islam tidak pernah mengekang umatnya untuk mampu lebih maju dan modern. Islam sangat mendukung para umatnya untuk dapat me-research dan bereksperimen terhadap hal-hal baru, termasuk teknologi. Dalam pandangan islam, teknologi sebagai ayat-ayat Allah SWT yang perlu terus digali dan dicari kebenaran dan keberadaannya. IPTEK dalam sudut pandang islam yaitu sebagai bentuk pengkajian terhadap sunnatullah secara obyektif dengan memberi pemahaman kepada umat manusia sesuai nilai-nilai kemajuan internet menjadi aspek yang bisa dimanfaatkan untuk menciptakan ide/kebiasaan baru. Munculnya media jejaring sosial seakan mengambil Sumarni, T., Tinggi, S., Islam, A., &Bengkalis, N. 2017. SCIENTIFIC LEARNING KONSEP IPTEK DAN KETERPADUANNYA DALAM AL-QURโAN. Sumarni, T., Tinggi, S., Islam, A., &Bengkalis, N. 2017. SCIENTIFIC LEARNING KONSEP IPTEK DAN KETERPADUANNYA DALAM AL-QURโAN. Hisny Fajrussalam, Intan Dwiyanti, Nisrina Fairuz Salsabila, Rinanda Aprillionita, Siti Auliakhasanah As-Sabiqun Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini alih dunia. Menurut Rohani 1997 dan Putri 2020 mengemukakan bahwa media merupakan segala bentuk dan saluran yang dipergunakan dalam proses penyaluran informasi. Sementara, media sosial sendiri merupakan media online yang mendukung berbagai interaksi sosial dan media sosial juga menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Penggunaan media sosial sudah menjadi kebutuhan bagi setiap orang. Kemudahan yang ditawarkan sebagai penghubung interaksi dan komunikasi menjadi awal dari urgensi kebermanfaatan. Perkembangan kemajuan teknologi komunikasi menciptakan luaran/produk-produk baru yang inovatif. Lahirnya pola komunikasi baru menjadi salah satu bagian dari kemajuan menggunakan media sosial. Untuk itu, media sosial memegang peranan yang sangat penting sebagai wadah serta inovasi dalam melakukan komunikasi. Komunikasi pada hakikatnya merupakan suatu proses dimana seorang atau sekelompok orang menyampaikan sebuah rangsangan dengan tujuan untuk mengubah perilku insan-insan lainnya disebut komunikan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sepriadi 2020, bahwa setiap kegiatan komunikasi dilakukan untuk mencapai persamaan makna bagi komunikator dan komunikasi ini dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun selama ada komunikator ataupun suatu media yang digunakan untuk berkomunikasi. Menurut Jalaluddin R. 2008, media dipahami sebagai perluasan dari kemampuan manusia dalam menerima sebuah rangsangan. Untuk itu, sekarang ini sosial media banyak digunakan pendakwah sebagai salah satu media komunikasi juga media berinteraksi langsung dengan jemaatnya. Proses komunikasi tersebut dapat dilakukan dengan mudah tanpa adanya tatap muka langsung antara pendakwah dan jemaat. Oleh karena itu, jejaring sosial dianggap mampu untuk mengimplementasikan perannya. Media sosial bisa menjadi celah untuk penyampaian ilmu pengetahuan salah satunya keagamaan dengan terus menyelaraskan pesan dakwah. Putri, N. Q. 2020. Efektivitas Penggunaan Aplikasi Qraved sebagai Media Memilih Tempat Makan. Jurnal Pewarta Indonesia, 2 1, 22-23. Suhandang, Kustadi. 2007. Manajemen Pers Dakwah Perencanaan hingga Pengawasan. Bandung Remaja Rosda Karya. Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung Rosda, 2008, p. 220 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung Rosda, 2008, p. 220 Hisny Fajrussalam, Intan Dwiyanti, Nisrina Fairuz Salsabila, Rinanda Aprillionita, Siti Auliakhasanah Volume 4, Nomor 1, Maret 2022 Hal ini dapat dipahami sebagaimana yang disampaikan oleh hadist Rasulullah SAW ๎๎ฅ๎งจ๎ฃด๎ง๎ฃธ๎งฎ๎ฃด๎ง๎ฃด๎งญ๎ฃฑ๎ฆ๎ฃด๎งณ๎ฆ๎ฆ๎งฎ๎ฃต๎ง๎ฅ๎ง ๎ฃด๎ฆ๎ฌฉ โSampaikanlah dariku walau hanya satu ayatโ HR. Bukhari.Jika kita kembangkan pengertian dari hadist tersebut, maka inilah mengapa kita perlu terus menyampaikan pesan dakwah dan nilai-nilai islam, dengan cara yang baik dan memperhatikan media serta metode yang digunakan. Dakwah merupakan kegiatan yang melibatkan unsur-unsur tertentu di dalamnya, dan membentuk sistem yang berhubungan untuk mencapai tujuan dakwah itu sendiri. Berdakwah sebagai bentuk ajakan terhadap seseorang untuk berada pada jalan yang benar juga bentuk penyampaian pesan-pesan yang bermanfaat pada orang banyak baik melalui tatap muka maupun penyebarluasan pada media melakukan dakwah, dibutuhkan suatu media yang mampu mewadahinya. Dengan adanya perkembangan IPTEK yang di dalamnya termasuk media sosial, menjadi peluang bagi seluruh pendakwah dunia, termasuk Indonesia dalam rangka menyebarluaskan dakwahnya dengan mudah ke khalayak umum, bahkan dunia. Perkembangan teknologi yang pesat bisa menjadi implementasi media dakwah. Untuk itu, para pendakwah juga dituntut untuk reatif dalam menggunakan ilmu dan teknologi, juga dalam membawakan pesan dari dakwah-dakwah yang positif dan membangun sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendengarnya. Fauzia Zahra, U., Sarbini, A., Shodiqin, A., Komunikasi dan Penyiaran Islam, J., Dakwah dan Komunikasi, F., SunanGunungDjati, U., &ManajemenDakwah, J. 2016. Media Sosial Instagram sebagai Media Dakwah. Dipublikasikan Juni. Nurlina. BERDAKWAH DI MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA PENYEBAR DAKWAH DI ERA DIGITAL. Suharto, S. 2017. MEDIA SOSIAL SEBAGAI MEDIUM KOMUNIKASI DAKWAH Vol. 13. Muhammad Robbani dan RhafidillaVebryndaSIkom, A. PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA DAKWAH STRATEGI NURUL AZKA DALAM MENGELOLA AKUN NUNUZOO. Hisny Fajrussalam, Intan Dwiyanti, Nisrina Fairuz Salsabila, Rinanda Aprillionita, Siti Auliakhasanah As-Sabiqun Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini METODE Jenis dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode kuisioner. Penelitian kuantitatif digunakan agar hasilnya menekankan pada data-data angka yang dapat diolah dengan statistika. Colton dan Covert 2007 berpendapat bahwa data yang bisa disortir dapat diperoleh dari teknik pengambilan sebuah data dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, di kategorisasi dan dihitung serta kumpulan data-data tersebut dapat diringkas secara numerik dalam bentuk grafis, diagram, analisis statistik dan Penelitian Subjek dalam penelitian dan penyebaran kuisioner ini diberikan kepada semua khalayak umum, baik mahasiswa/pelajar, guru/dosen maupun masyarakat luas lainnya, karena penggunaan sosial media di masa sekarang sudah berkembang luas. Waktu dan Tempat Penelitian ๏ท Waktu Penelitian Waktu untuk penelitian ini berlangsung selama bulan Februari 2022 sampai Maret 2022. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut David Colton & David W. Designing and Constructing Instruments for Social Search and Evaluation. San Fransisco John Wiley & Son Inc. Hisny Fajrussalam, Intan Dwiyanti, Nisrina Fairuz Salsabila, Rinanda Aprillionita, Siti Auliakhasanah Volume 4, Nomor 1, Maret 2022 ๏ท Tempat Penelitian Tempat berlangsungnya penelitian ini adalah melalui Google Formulir. Teknik Pengumpulan Data Colton 2007 menjabarkan bahwa dalam proses pengumpulan data menggunakan teknik kuantitatif, dapat dilakukan dengan mengumpulkan informasi secara ringkas baik berbentuk tabel, grafik dan penelitian ini, teknik pengumpulan data dihasilkan dari kuisioner yang telah disebar luaskan dan diisi oleh banyak responden. Berdasarkan jenis penelitiannya, penelitian ini pula memang menitik beratkan informasi yang diperoleh dari berbagai responden supaya dapat diolah secara numerik. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian ini dilakukan dengan menyebar kuisioner, dengan perolehan hasil responden sebanyak 52 responden sebagai berikut Gambar 1. Perolehan Responden David Colton & David W. Designing and Constructing Instruments for Social Search and Evaluation. San Fransisco John Wiley & Son Inc. 19% 39% 15% 27% Status Responden Kuisioner Pemanfaatan Media Sosial sebagai Media Dakwah Pelajar Mahasiswa Guru/Dosen Masyarakat Umum Hisny Fajrussalam, Intan Dwiyanti, Nisrina Fairuz Salsabila, Rinanda Aprillionita, Siti Auliakhasanah As-Sabiqun Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Berdasarkan diagram di atas, menunjukkan bahwa responden yang mengikuti penelitian didominasi oleh mahasiswa, yaitu sebanyak 20 orang 38,5%. Untuk mengetahui efektivitas penggunaan media sosial untuk berdakwah, peneliti mengajukan beberapa pertanyaan untuk diisi oleh responden secara sukarela. Berikut ini beberapa pertanyaan yang diajukan kepada responden 1. Apakah anda menggunakan platform media sosial? Pertanyaan ini diajukan untuk melihat seberapa besar eksistensi media sosial di kalangan masyarakat luas. Berikut hasil survei penggunaan platform media sosial Gambar 2. Eksistensi Media Sosial Berdasarkan diagram di atas, semua responden yang mengikuti kuisioner sudah menggunakan platform media sosial. 2. Apakah anda sering menemukan dakwah/ceramah, dan lain-lain di media sosial yang anda gunakan? Tabel 1. Penemuan Dakwah di Media Sosial P e r s e n t a s e % 100% Penggunaan Platform Media Sosial di Semua Kalangan YaTidakMungkin Hisny Fajrussalam, Intan Dwiyanti, Nisrina Fairuz Salsabila, Rinanda Aprillionita, Siti Auliakhasanah Volume 4, Nomor 1, Maret 2022 Berdasarkan tabel di atas mengenai apakah anda sering menemukan dakwah/ceramah,d an lain-lain di media sosial yang anda gunakan, yang sering menemukan dakwah/ceramah di media sosial untuk para mahasiswa, terdapat sekitar 20 orang 38,5% dari jumlah total mahasiswa melakukan survei. Untuk kalangan pelajar, terdapat sekitar 10 orang 19,2% dari jumlah total pelajar yang melakukan survei. Untuk guru/dosen terdapat sekitar 8 orang 15,4% dari jumlah total guru/dosen yang melakukan survei. Lalu, untuk masyarakat terdapat sekitar 14 orang 26,9% dari jumlah total masyarakat yang melakukan survei. Dari data ditemukan bahwa jumlah orang yang memilih opsi โYaโ sekitar 52 orang atau 100% dari total jumlah 52 orang yang mengikuti survei. 3. Apakah penggunaan media sosial sebagai media dakwah di nilai efektif dan efisien atau bermanfaat? Tabel 2. Keefektifan Berdakwah di Media Sosial Berdasarkan tabel di atas mengenai penggunaan media sosial sebagai media dakwah dinilai efektif dan efisien atau bermanfaat, ditemukan sebanyak 94,23% dari survey tersebut setuju dalam penggunaan media sosial sebagai media dakwah dinilai efektif, dan 5,77% tidak menyetujui bahwa penggunaan media sosial sebagai media dakwah dinilai efektif. Dari sebagian besar 94,23% persentase yang setuju dengan adanya penggunaan media sosial sebagai media dakwah yang dinilai efektif dan efisien memberikan alasan seperti media dakwah yang dilakukan dinilai mudah untuk dijangkau dan diakses kapan saja oleh seluruh kalangan masyarakat, selain itu platform media sosial bisa bermanfaat bagi siapa Hisny Fajrussalam, Intan Dwiyanti, Nisrina Fairuz Salsabila, Rinanda Aprillionita, Siti Auliakhasanah As-Sabiqun Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini saja yang melihatnya dan sebagian orang yang terlibat survey sangat setuju dengan adanya penggunaan media sosial sebagai media dakwah apalagi dengan adanya kemajuan globalisasi saat ini. Jadi bisa dikatakan jika penggunaan media sosial sebagai media dakwah dinilai efektif, efisien dan bermanfaat. 4. Apakah anda sering menemukan hal-hal negatif dari adanya dakwah di jejaring sosial? Seperti potongan video ceramah yang menimbulkan kesalahpahaman karena video yang tidak utuh,d an lain-lain. Menurut anda, apa yang harus diperbaiki dari masalah tersebut? Tabel 3. Penemuan Hal Negatif Berdakwah di Media Sosial Berdasarkan tabel di atas tentang penemuan hal-hal negatif dari adanya dakwah di jejaring sosial, yang sering menemukan adanya hal-hal negatif dari dakwah di sosial media sekitar 15 siswa 75% dari jumlah total mahasiswa yang melakukan survey. Di kalangan masyarakat umum terdapat 10 orang 71,4% dari jumlah total masyarakat umum yang melakukan survey. Untuk kalangan pelajar, terdapat 8 orang 80% dari jumlah total pelajar yang melakukan survey. Lalu di kalangan gur/dosen yang melakukan survey, sebanyak 8 orang 100% dari jumlah total guru/dosen yang melakukan survey, semua setuju bahwa mereka sering menemukan hal-hal negatif dari adanya dakwah di jejaring sosial ini. Sementara itu, di kalangan orang yang melakukan survey ini, terdapat juga yang tidak/belum menemukan hal-hal negatif dari adanya dakwah di jejaring sosial, diantaranya ada di kalangan mahasiswa sebanyak 5 orang 25% dari jumlah total, kalangan masyarakat umum diketahui sebanyak 4 orang 28,5% dari jumlah total, kalangan pelajar sebanyak 2 orang 20% Hisny Fajrussalam, Intan Dwiyanti, Nisrina Fairuz Salsabila, Rinanda Aprillionita, Siti Auliakhasanah Volume 4, Nomor 1, Maret 2022 dari jumlah total. Serta sementara di kalangan guru/dosen tidak ada yang tidak pernah menemukan hal-hal negatif dalam dakwah di jejaring sosial. Dari data tersebut, ditemukan bahwa jumlah kalangan yang setuju atau pernah menemui hal-hal nagatif dakwah di jejaring sosial terdapat 41 orang dengan persentase 78,8% dari jumlah total 52 orang yang melakukan survey. Sementara jumlah kalangan yang tidak pernah menemukan hal negatif dakwah di jejaring sosial terdapat 11 orang dengan persentase 21,2% dari jumlah 52 orang yang melakukan survey. Gambar 3. Perbaikan dalam Berdakwah di Media Sosial Dari diagram perbaikan yang harus dilakukan, terlihat bahwa persentase orang yang menyarankan untuk tidak langsung menyimpulkan dan harus melakukan filterasi terhadap penyebaran informasi video dakwah sangat dominan, yakni sekitar 42% atau 22 orang dari 52 peserta survey ini. Menempati posisi kedua, jumlah persentase yang menyarankan perbaikan dalam inti dakwahnya yang juga harus mengandung informasi yang jelas, terdapat 15% atau berjumlah 8 dari 52 orang. 13% 6% 12% 42% 15% 8% 4% Perbaikan yang Harus Dilakukan Tidak memotong video dakwahTidak adaBijak dan kreatif dalam bermedia sosialTidak langsung menyimpulkan dan filterasi penyebaran informasiInti dakwah mengandung sumber dan informasi yang jelasAdanya sanksi yang tegasBijak memilih pendakwah Hisny Fajrussalam, Intan Dwiyanti, Nisrina Fairuz Salsabila, Rinanda Aprillionita, Siti Auliakhasanah As-Sabiqun Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Di posisi ketiga, jumlah orang yang menyarankan untuk tidak memotong video dakwah terdapat 7 dari 52 orang atau sebanyak 13%. Selanjutnya, terdapat 12% atau sekitar 6 orang dari 52 orang yang menyarankan untuk lebih bijak dan kreatif dalam bermedia sosial. Lalu, terdapat 4 dari 52 orang atau 8% untuk menyarankan diadakannya sanksi yang tegas terhadap pelaku penyebaran dakwah yang berdampak negativ di media sosial. Selain itu, terdapat 3 dari 52 orang atau 6% orang yang sudah merasa aman dalam video-video dakwah yang tersebar di jejaring sosial, sehingga menurutnya tidak ada lagi perbaikan yang harus dilakukan dalam video dakwah yang beredar ini. Terakhir, terdapat 4% atau 2 dari 52 orang yang menyarankan agar lebih bijak dalam memilih pendakwahnya. PEMBAHASAN Mini riset ini dilakukan terhadap kalangan yang sudah melek digital, terutama yang pernah atau sering melihat video-video tentang dakwah yang kian beredar di media sosial. Jumlah responden yang ikut serta dalam pelaksanaan mini riset ini berjumlah 52 orang yang terdiri atas kalangan mahasiswa, pelajar, guru/dosen dan masyarakat umum. Para responden yang melakukan survey ini 100% telah memiliki akun media sosial masing-masing. Hal ini sesuai dengan pertumbuhan penggunaan internet di Indonesia yang mengingkat pesat. Menurut Rita Rismala, dkk 2021 pengguna internet pada tahun 2019-2020 yaitu sebanyak dari populasi masyarakat Indonesia yang berjumlah jiwa, sehingga dapat diperoleh nilai presentasinya yaitu 73,7%. Hal tersebut menjadi alasan kuat penyebab responden yang melakukan survey ini 100% memiliki media sosial masing-masing. Dari 100% responden yang memiliki media sosial, ternyata mereka juga sering menemukan dakwah/ceramah di media sosial yang mereka gunakan tersebut. Bahkan, jumlah responden yang sering menemukan dakwah/ceramah di media sosialnya mencapai 100% dari jumlah keseluruhan 52 orang. Hisny Fajrussalam, Intan Dwiyanti, Nisrina Fairuz Salsabila, Rinanda Aprillionita, Siti Auliakhasanah Volume 4, Nomor 1, Maret 2022 Selanjutnya, sebanyak 49 orang 94,23% dari jumlah total keseluruhan berpendapat bahwa penggunaan media sosial sebagai media dakwah dinilai efektif dan efisien. Hal ini didukung dengan beberapa pernyataan atau alasan, diantaranya dengan pesatnya internet dapat memudahkan tiap orang untuk mencari atau membagikan setiap informasi salah satunya yang berupa dakwah/ceramah. Terakhir, sebanyak 41 orang 78,8% menilai bahwa mereka sering menemukan hal negatif dari penggunaan media sosial sebagai media dakwah. Hanya 21,2% atau sebanyak 11 orang yang tidak terpengaruh pada hal-hal negatif yang timbul. KESIMPULAN Dalam keberadaan IPTEK, terdapat sosial media sebagai salah satu bentuk perkembangan dari teknologi yang juga memegang peran penting sebagai media komunikasi dan penyebaran informasi masa kini. Untuk itu, media sosial sebagai sarana komunikasi dan penyebaran informasi ini, dijadikan peluang besar bagi para pendakwah khususnya Indonesia sebagai sarana penyebaran dakwah islamiah. Hasil survey kami terhadap 52 orang dari kalangan masyarakat umum, mahasiswa, pelajar, dan guru/dosen yang sudah mempunyai sosial media dan sering menemukan dakwah/ceramah di media sosial yang mereka gunakan, ternyata 94,23% dari 52 responden setuju jika media sosial sangat bermanfaat sebagai media dakwah islami masa kini, dilihat dari kemudahannya untuk di akses. Di sisi lain, mereka juga sering menemukan hal-hal yang menjadi ancaman dan tantangan dalam berdakwah di media sosial, sebanyak 78,8% dari 52 responden setuju akan hal tersebut. Untuk itu, 42% responden memberikan saran agar pengguna media sosial tidak langsung menyimpulkan informasi yang didapat dari dakwah-dakwah yang beredar. Selain itu, filterisasi informasi sangat penting sebelum menyebarkan kembali berita yang didapat dalam media sosial. Hisny Fajrussalam, Intan Dwiyanti, Nisrina Fairuz Salsabila, Rinanda Aprillionita, Siti Auliakhasanah As-Sabiqun Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini DAFTAR PUSTAKA David Colton & David W. Designing and Constructing Instruments for Social Search and Evaluation. San Fransisco John Wiley & Son Inc. Fauzia Zahra, U., Sarbini, A., Shodiqin, A., Komunikasi dan Penyiaran Islam, J., Dakwah dan Komunikasi, F., SunanGunungDjati, U., &ManajemenDakwah, J. 2016. Media Sosial Instagram sebagai Media Dakwah. Dipublikasikan Juni. Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung Rosda, 2008, p. 220 Muhammad Robbani dan RhafidillaVebryndaSIkom, A. PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA DAKWAH STRATEGI NURUL AZKA DALAM MENGELOLA AKUN NUNUZOO. Nurlina. BERDAKWAH DI MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA PENYEBAR DAKWAH DI ERA DIGITAL. Putri, N. Q. 2020. Efektivitas Penggunaan Aplikasi Qraved sebagai Media Memilih Tempat Makan. Jurnal Pewarta Indonesia, 2 1, 22-23. Rismala, Rita, dkk. โKajian Ilmiah dan Deteksi Adiksi Internet dan Media Sosial di Indonesia Menggunakan XGBoostโ. JEPIN Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika 2021 1-11. Saputra, S. 2020. Efektivitas Komunikasi Interpersonal dalam Kegiatan Pembelajaran Melalui Media WhatsApp Group. Professional Jurnal Komunikasi dan Administrasi Publik, 7 1, 11-21. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Majene, H. Z. ETIKA PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DALAM AL-QURโAN SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI DI ERA DIGITALISASI. Suhandang, Kustadi. 2007. Manajemen Pers Dakwah Perencanaan hingga Pengawasan. Bandung Remaja Rosda Karya. Suharto, S. 2017. MEDIA SOSIAL SEBAGAI MEDIUM KOMUNIKASI DAKWAH Vol. 13. Sumarni, T., Tinggi, S., Islam, A., &Bengkalis, N. 2017. SCIENTIFIC LEARNING KONSEP IPTEK DAN KETERPADUANNYA DALAM AL-QURโAN. Usman, F., Wilayah, J. P., & Kota, D. EfektivitasPenggunaan Media Online Sebagai Sarana Dakwah Vol. 1, Issue 01. Wibowo, A., Tinggi, S., Islam, A., &Purworejo, 2019. PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI TREND MEDIA DAKWAH PENDIDIKAN ISLAM DI ERA DIGITAL Vol. 03, Issue 02. Wibowo, Ari. โKebebasan Berdakwah di Youtube Suatu Analisis Pola Partisipasi Mediaโ. Mawaโizh Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan 2018 224-238. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Qisthina PutriPerkembangan internet mendorong munculnya berbagai aplikasi baru mulai dari Instagram, Facebook maupun lainnya. Pengertian media menurut pengertian ahli adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan. Media juga dapat diakses sebagai jasa informasi, dalam hal ini untuk memilih tempat makan yang dinamakan aplikasi Qraved. Qraved didirikan pada tahun 2013, merupakan perusahaan direktori reservasi kuliner yang dinilai berhasil memberikan solusi โMakan apa dan dimanaโ. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penggunaan aplikasi Qraved bagi masyarakat dalam meilih tempat makan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Pengukuran efektivitas menggunakan metode penyebaran kuesioner dengan tujuan yaitu mengukur perilaku konsumen. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang telah diujivaliditas dan realibilitasnya. Sampel penelitian ini diambil sebanyak 100 orang pengguna aplikasi Qraved. Dengan penelitian kuantitatif deskriptif peneliti mengukur efektifitas dari aplikasi Qraved menggunaan model komunikasi EPIC Model yaitu mengukur efektivitas dari segi empathy, persuation, impact dan communication. Hasil menunjukkan bahwa aplikasi Qraved efektif dalam membantu masyarakat memilih tempat makan. Ari WibowoThis article describes the reality of freedom of preaching on social media. The research approach used in this study is qualitative descriptive with a critical paradigm. There are two focus of the study approach used, namely; 1 participatory culture approach, to know the characteristics of the Youtube da'wah channel, 2 a new media impact analysis approach, to analyze the problem of da'i and mad'u millennial in the context of da'wah activities on the Youtube channel. The results of this study indicate that da'wah activities on the da'wah Youtube channel consist of 4 four types, namely 1 Youtube channels affiliated with community organizations; 2 Youtube channels that are managed independently by da'i; 3 youtube channel managed by da'wah community; 4 Youtube channels managed by Vloggers or other Youtuber. Also, there are threats behind the freedom to preach on social media, including; easy spread of provocative preaching messages, slander, hoax, and veiled radical understanding. The solution to the threat is; 1 the corrective approach of the da'i through Youtube channels; 2 the participation of da'i affiliates to oversee da'wah content that is inappropriate and contrary to humanist, moderate and transformative da' dan media sosial telah menjadi kebutuhan pokok manusia untuk mengakses informasi, terutama di masa pandemi COVID-19 saat ini. Hal ini penting untuk dikaji karena berdampak pada perilaku dan kesehatan psikologi seseorang. Berdasarkan sudut pandang filsafat sains, adiksi internet dan media sosial di Indonesia merupakan kenyataan saintifik karena telah memenuhi kriteria falsifikasi dan bisa diuji testable secara empiris. Hasil survei terhadap 1980 responden, diperoleh 25,56% responden teradiksi internet dan 20,2% teradiksi media sosial. Penelitian ini juga berhasil membangun model untuk mendeteksi adiksi internet dan media sosial menggunakan XGBoost, dengan F-Measure sebesar 69,23% untuk adiksi internet dan 67,66% untuk adiksi media sosial. Oleh karena itu, fenomena adiksi internet dan media sosial ini perlu mendapatkan perhatian khusus agar dapat diantisipasi sejak Pers Dakwah Perencanaan hingga Pengawasan. Bandung Remaja Rosda KaryaKustadi SuhandangSuhandang, Kustadi. 2007. Manajemen Pers Dakwah Perencanaan hingga Pengawasan. Bandung Remaja Rosda Karya. z14czS.