Karyatulis ini kami susun sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Nasional 2017/2018 dengan judul "Karya Wisata Islami dan Edukasi Candi Borobudur dan Jogja Bay". Karya wisata ini belum sepenuhnya sempurna untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini.

Makalah candi borobudur 1. Kita sebagai siswa yang masih banyak memerlukan pengetahuan yang perlu di ketahui. Keagungan Mahakarya Candi Borobudur Dan Misterinya Sekaligus Tempat Wisata Disekitarnya 2021 80 km dari kota semarang ibu kota propinsi jawa ilmiah sejarah candi borobudur. Hal ini telah dibuktikan bahwa Candi Borobudur yang terdapat di Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang Propinsi Jawa tengah merupakan salah satu karya terbesar bangsa Indonesia. Candi Borobudur merupakan salah satu dari tujuh ke ajaiban dunia yang sampai saat ini menjadi pusat perhatian masyarakat dunia baik dari kepariwisataanya arkeologi dan pengetahuan. SEJARAH CANDI BOROBUDUR KARYA TULIS ILMIAH DIAJUKAN SEBAGAI PERSYARATAN KENAIKAN PANGKAT Oleh. Waktu didirikannya Candi Borobudur tidaklah dapat diketahui dengan pasti namun suatu perkiraan dapat di peroleh dengan tulisan singkat yang di pahatkan di atas pigura relief kaki asli Candi. Candi Borobudur adalah sebuah tempat wisata yang sangat terkenal baik didalam maupun diluar negeri. THEO FAHRIZAL SYAM Kelas. Karya Tulis yang Disusun untuk Melengkapi Syarat Mengikuti Ujian Nasional Disusun oleh. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Sebagai siswa Supaya dapat menggali ilmu Pengetahuan lebih dalam dan mengembangkannya. Ø Tahapan pembangunan Borobudur 13 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan karya tulis yang berjudul SEJARAH CANDI BOROBUDUR adalah sebagai berikut. Selain sebagai tempat ibadah. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km disebelah barat daya Semarang dan 40 km disebelah barat laut Yogyakarta. 12 BAB IV PENUTUP A. Candi Borobudur merupakan candi Budha terbesar kedua setelah candi Ankor Wat. Namun tak banyak orang yang mengetahui sejarah candi Borobudur. 19780414 2011 2 007 MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MOJOKERTO Jalan Hasanuddin 38 Telepon 0321591253 Kabupaten Mojokerto Kode Pos 61382 Website. Namun tak banyak orang yang mengetahui sejarah candi BorobudurMaka dari itulah saya membuat karya ilmiah ini yang berjudul SEJARAH CANDI BOROBUDUR yang didalamnya terdapat berupa sejarah-sejarah arti nama candi Borobudur dan lainnyaAgar para pembaca mengetahui sejarah candi Borobudur. Candi Borobudur terletak di dasa Borobudur kecamatan Borobudur kabupaten magelang propinsi jawa tengah 41 km dari yogyakarta. Candi Borobudur didirikan oleh penganut agama Budha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Kesimpulan Dari semua masalah tentang sejarah brdirinya Candi Borobudur ini ternyata dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut. ARTI DAN MAKNA RELIEF-RELIEF JUGA ARCA-ARCA DI CANDI BOROBUDUR. Candi borobudursebagai salah satu keajaiban dunia karya tulis disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu tugas study tour kelas ii tahun pelajaran 20132014 disusun oleh. Dari data tersebut. Menurut Prasasti Kayumwungan candi ini terungkap dalam pembangunannya selesai dibuat pada 26 Mei 824 atau hampir 100 tahun semenjak mulai awal dibangun. Kelas ii c madrasah tsanawiyah negri mts lebaksiu kabupaten tegal tahun 20132014 i. Candi Borobudur merupakan candi Buddha terbesar pada abad ke-9 M. Dapat kita bayangkan betapa sulitnya membuat candi dengan batu - batu yang besar sehingga dapat tersusun dengan serasi dan kuat walaupun tanpa bahan perekat tetapi. Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini mencakup. IX 6 SMP NEGERI 2 CIAWI Februari 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ini. Candi Borobudur merupakan sebuah candi Buddha terbesar di Indonesia yang terletak di Borobudur Magelang Jawa Tengah. Struktur Borobudur Makalah Karya Tulis tentang Sejarah Candi Borobudur Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di BorobudurMagelangJawa Tengah. Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Latar Belakang karya tulis ilmiah candi borobudur berdasarkan tulisan-tulisan singkat yang dipahatkan diatas figura-figura relief kaki asli Candi Borobudur yang menunjukan huruf sejenis dengan yang ada pada prasasti dari akhir abad ke VIII abad ke IX maka dapat disimpulkan Candi Borobudur didirikan pada tahun 800 M. Yang menjadi alasan memilih judul dalam karya tulis yang berjudul Candi Borobudur ini adalah sebagai berikut. Karya tulis ilmiah candi borobudur 19 3 0 Loading. Maka dari itulah saya membuat karya ilmiah ini yang berjudul SEJARAH CANDI BOROBUDUR yang didalamnya terdapat berupa sejarah-sejarah arti nama candi Borobudur dan lainnyaAgar para pembaca mengetahui sejarah candi Borobudur. Konon arti dari Borobudhur itu sendiri maksudnya gunung yang berteras-teras atau bisa juga disebut dengan budhara. CONTOH KARYA TULIS ILMIAH - CANDI BOROBUDUR andri agustriana 1621. Pendapat lain tentang candi Borobudhur yaitu bahwa candi. Karya Ilmiah BAHASA INDONESIA ARTI DAN MAKNA RELIEF-RELIEF JUGA ARCA-ARCA DI CANDI BOROBUDUR Disusun oleh. Pembatasan dalam karya ilmiah yang berjudul SEJARAH CANDI BOROBUDUR adalah sebagai berikut. Belum adanya aplikasi Augmented Reality yang menjadikan Candi Borobudur sebagai objek wisata sejarah lebih interaktif. Ø Untuk mengenal lebih jauh tentang sejarah candi Borobudur. Assalammualaikum Selamat Datang Di Kelas Ips Disini Ibu Guru Akan Membahas Tentang Pelajaran Sejarah Yaitu Tentang Kerajaan Ternate Sejarah Pengikut Guru Candi Borobudur Sejarah Dan Hal Terkait Tentangnya Daihatsu Indonesia Sejarah Candi Borobudur Liputan68 Asal Usul Sejarah Candi Borobudur Pdf Document Candi Borobudur Lokasi Sejarah Singkat Misteri Harga Tiket Masuk Terkeren 20 Gambar Candi Borobudur Borobudur Telah Menjadi Nama Beberapa Institusi Dan Badan Usaha Seperti Universitas Borobudur Hotel Borobudur Candi Gambar Sejarah Candi Mendut Pembangunan Relief Dan Arca Lengkap Sejarah Lengkap Contoh Teks Cerita Sejarah Candi Borobudur Bagaimana Teknik Membangun Candi Borobudur Regional Liputan6 Com Sejarahcandi borobudur karya tulis ilmiah diajukan sebagai persyaratan kenaikan pangkat oleh : Penemuan mikrosop oleh antony van leeuwenhoek yang juga menjadi manusia pertama yang dapat melihat mikroba. Contoh 2 karya tulis ilmiah tentang "bahaya hubungan bebas antar remaja. Candi Borobudur terletak di desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candi Borobudur juga masuk daftar tujuh keajaiban dunia. Candi umat Buddha ini dikelilingi taman luas dan berada di tengah gunung-gunung yang menjulang tinggi. Mengutip dari jurnal Pengaruh Taman Wisata Candi Borobudur Terhadap Kondisi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kabupaten Magelang 1980-1997 bangunan candi dibangun pada abad ke-8 Masehi. Candi ini mulai diresmikan menjadi tempat wisata pada 15 Juli 1980. Kemudian, candi Borobudur ditetapkan sebagai Pusaka Budaya Dunia oleh UNESCO pada 1991. Fungsi Candi Borobudur Sebagai tempat bersejarah Tempat wisata keagamaan Tempat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan sejarah Bisa dipakai tempat penelitian matematika, seperti menghitung stupa Tempat ibadah umat Buddha Sejarah Candi Borobudur Mengutip jurnal Pesona Candi Borobudur Sebagai Wisata Budaya Di Jawa Tengah karya Reza Ayu Dewanti, candi Borobudur merupakan peninggalan dinasti Syailendra. Candi ini didirikan oleh penganut agama Buddha Mahayana. Bangunan ini dibentuk sekitar abad ke-8 pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Candi Borobudur termasuk kuil Buddha terbesar di dunia. Tujuan dibangun Candi Borobudur untuk memuliakan raja-raja Syailendra 775-850 M yang telah bersatu kembali dengan dewa yang menjadi asal beliau. Candi dibangun sebagai ungkapan nyata dan rasa hormat mendalam pada leluhur. Selain itu, bangunan candi dipakai sebagai kesadaran terhadap kebesaran agama. Dari skripsi berjudul Relasi Makna Simbol Candi Borobudur Dengan Ajaran Buddha, pembuat candi Borobudur bernama Gunadarma. Candi ini dibangun dalam 5 tahapan 1. Tahap pertama 780 Masehi Pembangunan awal dilakukan di atas bukit. Bagian bukit diratakan dan pelataran diperluas. Tidak semua bahan pembuat candi dari batu andesit. Proses pembangunan bukit memakai tanah yang dipadatkan dan ditutup struktur batu. Struktur batu ini menyerupai cangkang dan membungkus bukit tanah. Sementara itu sisa bagian bukit ditutup struktur batu lapis demi lapis. Awal pembangunan candi disusun bertingkat seperti piramida berundak. 2 Tahap kedua dan ketiga 792 Masehi Tahap kedua, terdapat penambahan dua undakan berbentuk persegi. Bagian pagar langkan dan satu undak melingkar di atasnya. Bagian undak memiliki stupa tunggal yang besar. Bagian ketiga terjadi perubahan rancangan bangunan. Bagian undak atas lingkaran dengan stupa tunggal induk dibongkar. Stupa diganti tiga undak lingkaran, sementara stupa-stupa kecil dibangun berbaris melingkar pada pelataran undak-undak. Stupa besar berada di bagian tengah. Para arkeolog menduga, awalnya Borobudur dirancang berupa stupa tunggal yang sangat besar. Sehingga stupa itu seperti mahkota yang berada di tengah. Tetapi stupa besar itu terlalu berat, sehingga mendorong struktur bangunan. Stupa yang terlalu besar ini dapat menggeser bangunan. Inti Borobudur hanyalah bukit tanah, sehingga tekanan bagian atas dapat menyebar ke bawah sehingga Borobudur terancam longsor dan runtuh. Akhirnya stupa induk diganti dengan teras-teras melingkar yang dihiasi stupa kecil. Stupa induk hanya satu yang berfungsi menopang dinding candi dan mencegah pergeseran. 3. Tahap Keempat 824 Masehi dan kelima 833 Masehi Bangunan candi mengalami perubahan kecil, seperti penambahan pagar langkan terluar, penyempurnaan relief, perubahan tangga, pelebaran ujung kaki, dan pelengkung atas gawang pintu Deskripsi Candi Borobudur Candi Borobudur melambangkan alam semesta. Dalam agama Buddha, semesta dibagi menjadi tiga tingkat yaitu kamadhatu dunia keinginan, rupadhatu dunia berbentuk dan arupadhatu dunia tak terbentuk. Ketiga tingkat ini dibedakan berdasarkan relief-relief candi. Relief ini dibentangkan sepanjang 3 meter. Terdapat pigura yang diselingi bidang-bidang pemisah berjumlah sekitar buah. Di atas deretan pigura terdapat semacam pelipit yang membujur, memanjang sejauh satu setengah kilometer. Pelipit ini dihias dan membentuk rangkaian bunga teratai. Di bagian tas terdapat hiasan simbar berbentuk segitiga berjumlah buah. Tingkat kamadhatu dan rupadhatu terdapat stupa dan 432 arca Buddha yang mengitari seluruh penjuru mata angin. Pada tingkat terakhir terdapat 72 buah stupa yang melingkari stupa induk di puncak. Dibutuhkan sekitar dua juta potongan batu untuk membangun monumen ini. Candi Borobudur secara keseluruhan terdiri dari stupa. Stupa adalah salah satu bangunan tanda peringatan agama Buddha. Dalam bahasa Sansekerta, stupa berarti gundukan atau timbunan tanah. Candi ini berada di Borobudur berada di daerah dataran Kedu yang dikelilingi oleh gunung Merapi dan Merbabu di sebelah Timur, Gunung Sindoro dan Sumbing di sebelah utara, dan pegunungan Menoreh di sebelah Selatan. Sejarah Candi Borobudur Ditelantarkan Candi Borobudur sempat ditelantarkan sekitar 928 dan 1006. Ketika itu Raja Mpu Sindok memindahkan ibu kota kerajaan Medang ke kawasan Jawa Timur. Perpindahan ibu kota itu karena terjadi letusan gunung berapi dan candi Borobudur akhirnya ditinggalkan. Sekitar tahun Mpu Prapanca dalam naskah Nagarakretagama ditulis ketika kerajaan Majapahit. Dalam naskah tersebut dia menyebutkan "Wihara di Budur" Sejarah Penemuan Kembali Candi Borobudur Candi Borobudur ditemukan pada 1814, ketika Indonesia tengah dijajah Inggris. Penemu candi tersebut adalah Sir Thomas Stanford Raffles ketika mengunjungi Semarang. Dia mendapat laporan temuan batu-batu berukir di bukit sekitar desa Bumisegoro, Karesidenan Magelang. Bukit tersebut diyakini sisa-sisa bangunan candi yang disebut budur. Raffles kemudian mengutus asistennya, Cornelius mengadakan penelitian. Cornelius akhirnya melakukan penelitian pada 1814. Pembersihan besar-besaran dilakukan dengan mengerahkan tenaga kerja kurang dari 200 orang. Pekerjaan pembersihan dilakukan selama beberapa tahun mulai dari 1817, 1825, dan 1835. Pemugaran Candi Borobudur Candi Borobudur telah dipugar beberapa kali. Pemugaran Candi Borobudur dilakukan pertama kali oleh Th. Van Erp dari tahun 1907 sampai 1911. Pemugaran kedua dilakukan pemerintah Indonesia yang bekerjasama dengan UNESCO. Pengerjaan pemugaran kedua ini berlangsung dari tahun 1973 sampai 1983. CandiBorobudur, didirikan mulai tahun 770 M atas perintah Raja Wisnu dari dinasti Syailendra penganut Budha Mahayana, selesai pada tahun 842 M. Candi setinggi 42 m ini mempunyai arca yang berjumlah 500-an dan Candi Borobudur ini merupakan Candi yang bersejarah dan juga merupakan salah satu tujuh keajaiban dunia yang sampai saat ini menjadi pusat perhatian masyarakat di Indonesia 100% found this document useful 4 votes9K views27 pagesDescriptionKarya Tulis Candi Borobudur BCEXCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 4 votes9K views27 pagesKarya Tulis Candi BorobudurJump to Page You are on page 1of 27 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 15 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 20 to 25 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. KaryaTulis Tentang Borobudur; Makalah Karya Tulis Borobudur - Sejarah Berdirinya Candi Borobudur; Makalah Karya Tulis tentang Sejarah Candi Borobudur; Makalah Laporan Study Tour ke Candi Borobudur; Makalah Pengaruh Obyek Wisata Candi Borobudur Terhadap Perilaku Sosial Ekonomi Pedangang di Sekitarnya; Makalah Tentang Candi Borobudur Karya Ilmiah BAHASA INDONESIA ARTI DAN MAKNA RELIEF-RELIEF JUGA ARCA-ARCA DI CANDI BOROBUDUR Disusun oleh THEO FAHRIZAL SYAM Kelas IX – 6 SMP NEGERI 2 CIAWI Februari , 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ini. karya tulis ini disusun untuk memenuhi dan melengkapi sebagai nilai ujian praktik tahun pelajaran 2013/2014. Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapakan terima kasih kepada 1. Ayah dan ibu yang telah memberi motivasi dan senantiasa mendoakan sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini. 2. Bapak selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2 ciawi yang telah membantu sehingga karya tulis ini dapat tersusun dengan baik. 3. Ibu selaku pembimbing yang telah membantu dan membimbing kami dalam penyusunan karya tulis ini. 4. Teman-teman kami yang tersayang yang membantu penulis dalam pembuatan karya tulis ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, banyak sekali kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharap dukungan, kritik maupun saran dari pembaca. Kami berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat. Demi kesempurnaan karya tulis ini kami sangat mengharapkan saran maupun kritik dari pembaca, sehingga dalam pembuatan karya tulis selanjutnya lebih baik. Bogor , Februari 2014 Penyusun DAFTAR ISI Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………………. 2 Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………….. 3 BAB 1 Pendahuluan Latar Belakang………………………………………………………………………………………… 4 Permasalahan …………………………………………………………………………………………. 5 Tujuan ………………………………………………………………………………………………….. 5 Manfaat ………………………………………………………………………………………………… 5 BAB 2 Pembahasan Candi Borobudur ……………………………………………………………………………………. 8 Relief-relief Candi Borobudur ………………………………………………………………….. 10 Arca-arca Candi Borobudur ……………………………………………………………………… 15 BAB 3 Penutup Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………. 17 Saran …………………………………………………………………………………………………….. 17 Daftar Pustaka …………………………………………………………………………………………….. 18 Lampiran ……………………………………………………………………………………………………. 19 BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Relief dan Arca merupakan bagian dari Candi Borobudur. Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut tentang relief dan arca yang ada di Candi Borobudur, mari kita pelajari atau kita kenali tentang arsitektur tersebut. Candi Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa tengah Indonesia. Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha. Para peziarah masuk melalui sisi timur memulai ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalah Kāmadhātu ranah hawa nafsu, Rupadhatu ranah berwujud, dan Arupadhatu ranah tak berwujud. Berpegangan pada latar belakang di atas, penulis mencoba membahas tentang ARTI DAN MAKNA RELIEF-RELIEF JUGA ARCA-ARCA DI CANDI BOROBUDUR dan bahasan tersebut penulis jadikan sebagai judul dalam makalah ini. itu candi borobudur? saja dan arti relief yang ada di candi Borobudur? nama arca-arca di candi Borobudur? Tujuan Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu – Mengetahui tentang Candi Borobudur. -Mengetahui tentang relief-relief di Candi Borobudur. – Mengetahui tentang arca-arca di Candi Bororbudur. Manfaat Adapun beberapa manfaat yang dapat diambil dari penelitian antara lain -Agar kita bisa tahu Candi Borobudur – Agar kita bisa tahu Relief-relief di Candi Borobudur – Agar kita bisa tahu Arca-arca di Candi Borobudur BAB 2 PEMBAHASAN Apakah Candi Borobudur itu ? Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha berukuran 123 x 123 meter yang terletak di Borobudur,Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Bangunan Borobudur berbentuk punden berundak terdiri dari 10 tingkat. Tingginya 42 meter sebelum direnovasi dan 34,5 meter setelah direnovasi karena tingkat paling bawah digunakan sebagai penahan. Enam tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar dan tiga tingkat di atasnya berbentuk lingkaran dan satu tingkat tertinggi yang berupa stupa Budha yang menghadap ke arah barat. Setiap tingkatan melambangkan tahapan kehidupan manusia. Sesuai mahzab Budha Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut. Borobudur Informasi bangunan Lokasi Kecamatan Borobudur, sekitar 3 Km dari Kota Mungkid ibukotaKabupaten Magelang, Jawa Tengah. Negara Indonesia Kordinat Arsitek Gunadharma Klien Syailendra Awal konstruksi sekitar 770 Masehi Penyelesaian sekitar 825 Masehi Sistem struktural piramida berundak dari susunan blok batu andesit yang saling mengunci Jenis stupa and candi Ukuran luas dasar 123×123 meter, tinggi kini 35 meter, tinggi asli 42 meter termasuk chattra . Apa saja dan arti relief yang ada di candi Borobudur? RELIEF Relief-relief ini dibaca sesuai arah jarum jam atau disebut mapradaksina dalam bahasa Jawa Kuno yang berasal dari bahasa Sanskerta daksina yang artinya ialah timur. Relief-relief ini bermacam-macam isi ceritanya, antara lain relief-relief cerita jataka. Pembacaan cerita-cerita relief ini senantiasa dimulai, dan berakhir pada pintu gerbang sisi timur di setiap tingkatnya, mulainya di sebelah kiri dan berakhir di sebelah kanan pintu gerbang itu. Maka secara nyata bahwa sebelah timur adalah tangga naik yang sesungguhnya utama dan menuju puncak candi, artinya bahwa candi menghadap ke timur meskipun sisi-sisi lainnya serupa benar. Borobudur tak ubahnya bagaikan kitab yang merekam berbagai aspek kehidupan masyarakat Jawa kuno. Banyak arkeolog meneliti kehidupan masa lampau di Jawa kuno dan Nusantara abad ke-8 dan ke-9 dengan mencermati dan merujuk ukiran relief Borobudur. Bentuk rumah panggung, lumbung, istana dan candi, bentuk perhiasan, busana serta persenjataan, aneka tumbuhan dan margasatwa, serta alat transportasi, dicermati oleh para peneliti. Salah satunya adalah relief terkenal yang menggambarkan Kapal Borobusur. Kapal kayu bercadik khas Nusantara ini menunjukkan kebudayaan bahari purbakala. Replika bahtera yang dibuat berdasarkan relief Borobudur tersimpan di Museum Samudra Raksa yang terletak di sebelah utara Borobudur. Adapun susunan dan pembagian relief cerita pada dinding dan pagar langkan candi adalah sebagai berikut. Bagan Relief Tingkat Posisi/letak Cerita Relief Jumlah Pigura Kaki candi asli —– Karmawibhangga 160 Tingkat I dinding a. Lalitawistara 120 b. jataka/awadana 120 langkan a. jataka/awadana 372 b. jataka/awadana 128 Tingkat II dinding Gandawyuha 128 langkan jataka/awadana 100 Tingkat III dinding Gandawyuha 88 langkan Gandawyuha 88 Tingkat IV dinding Gandawyuha 84 langkan Gandawyuha 72 Jumlah 1460 Secara runtutan, maka cerita pada relief candi secara singkat bermakna sebagai berikut Karmawibhangga Sesuai dengan makna simbolis pada kaki candi, relief yang menghiasi dinding batur yang terselubung tersebut menggambarkan hukum karma. Karmawibhangga adalah naskah yang menggambarkan ajaran mengenai karma, yakni sebab-akibat perbuatan baik dan jahat. Deretan relief tersebut bukan merupakan cerita seri serial, tetapi pada setiap pigura menggambarkan suatu cerita yang mempunyai hubungan sebab akibat. Relief tersebut tidak saja memberi gambaran terhadap perbuatan tercela manusia disertai dengan hukuman yang akan diperolehnya, tetapi juga perbuatan baik manusia dan pahala. Secara keseluruhan merupakan penggambaran kehidupan manusia dalam lingkaran lahir – hidup – mati yang tidak pernah berakhir, dan oleh agama Buddha rantai tersebutlah yang akan diakhiri untuk menuju kesempurnaan. Kini hanya bagian tenggara yang terbuka dan dapat dilihat oleh pengujung. Foto lengkap relief Karmawibhangga dapat disaksikan di Museum Karmawibhangga di sisi utara candi Borobudur. Lalitawistara Merupakan penggambaran riwayat Sang Buddha dalam deretan relief-relief tetapi bukan merupakan riwayat yang lengkap yang dimulai dari turunnya Sang Buddha dari surga Tushita, dan berakhir dengan wejangan pertama di Taman Rusa dekat kota Banaras. Relief ini berderet dari tangga pada sisi sebelah selatan, setelah melampui deretan relief sebanyak 27 pigura yang dimulai dari tangga sisi timur. Ke-27 pigura tersebut menggambarkan kesibukan, baik di sorga maupun di dunia, sebagai persiapan untuk menyambut hadirnya penjelmaan terakhir Sang Bodhisattwa selaku calon Buddha. Relief tersebut menggambarkan lahirnya Sang Buddha di arcapada ini sebagai Pangeran Siddhartha, putra Raja Suddhodana dan Permaisuri Maya dari Negeri Kapilawastu. Relief tersebut berjumlah 120 pigura, yang berakhir dengan wejangan pertama, yang secara simbolis dinyatakan sebagai Pemutaran Roda Dharma, ajaran Sang Buddha disebut dharma yang juga berarti “hukum”, sedangkan dharma dilambangkan sebagai roda. Jataka dan Awadana Jataka adalah berbagai cerita tentang Sang Buddha sebelum dilahirkan sebagai Pangeran Siddharta. Isinya merupakan pokok penonjolan perbuatan-perbuatan baik, seperti sikap rela berkorban dan suka menolong yang membedakan Sang Bodhisattwa dari makhluk lain manapun juga. Beberapa kisah Jataka menampilkan kisah fabel yakni kisah yang melibatkan tokoh satwa yang bersikap dan berpikir seperti manusia. Sesungguhnya, pengumpulan jasa atau perbuatan baik merupakan tahapan persiapan dalam usaha menuju ketingkat ke-Buddha-an. Sedangkan Awadana, pada dasarnya hampir sama dengan Jataka akan tetapi pelakunya bukan Sang Bodhisattwa, melainkan orang lain dan ceritanya dihimpun dalam kitab Diwyawadana yang berarti perbuatan mulia kedewaan, dan kitab Awadanasataka atau seratus cerita Awadana. Pada relief candi Borobudur Jataka dan Awadana, diperlakukan sama, artinya keduanya terdapat dalam deretan yang sama tanpa dibedakan. Himpunan yang paling terkenal dari kehidupan Sang Bodhisattwa adalah Jatakamala atau untaian cerita Jataka, karya penyair Aryasura yang hidup dalam abad ke-4 Masehi. Gandawyuha Merupakan deretan relief menghiasi dinding lorong ke-2,adalah cerita Sudhana yang berkelana tanpa mengenal lelah dalam usahanya mencari Pengetahuan Tertinggi tentang Kebenaran Sejati oleh Sudhana. Penggambarannya dalam 460 pigura didasarkan pada kitab suci Buddha Mahayana yang berjudul Gandawyuha, dan untuk bagian penutupnya berdasarkan cerita kitab lainnya yaitu Bhadracari. . Apa nama arca-arca di candi Borobudur? ARCA BUDHA Selain wujud buddha dalam kosmologi buddhis yang terukir di dinding, di Borobudur terdapat banyak arca buddha duduk bersila dalam posisi teratai serta menampilkan mudra atau sikap tangan simbolis tertentu. Patung buddha dengan tinggi 1,5 meter ini dipahat dari bahan batu andesit. Patung buddha dalam relung-relung di tingkat Rupadhatu, diatur berdasarkan barisan di sisi luar pagar langkan. Jumlahnya semakin berkurang pada sisi atasnya. Barisan pagar langkan pertama terdiri dari 104 relung, baris kedua 104 relung, baris ketiga 88 relung, baris keempat 72 relung, dan baris kelima 64 relung. Jumlah total terdapat 432 arca Buddha di tingkat bagian Arupadhatu tiga pelataran melingkar, arca Buddha diletakkan di dalam stupa-stupa berterawang berlubang. Pada pelataran melingkar pertama terdapat 32 stupa, pelataran kedua 24 stupa, dan pelataran ketiga terdapat 16 stupa, semuanya total 72 stupa. Dari jumlah asli sebanyak 504 arca Buddha, lebih dari 300 telah rusak kebanyakan tanpa kepala dan 43 hilang sejak penemuan monumen ini, kepala buddha sering dicuri sebagai barang koleksi, kebanyakan oleh museum luar negeri. Secara sepintas semua arca buddha ini terlihat serupa, akan tetapi terdapat perbedaan halus diantaranya, yaitu pada mudra atau posisi sikap tangan. Terdapat lima golongan mudra Utara, Timur, Selatan, Barat, dan Tengah, kesemuanya berdasarkan lima arah utama kompas menurut ajaran Mahayana. Keempat pagar langkan memiliki empat mudra Utara, Timur, Selatan, dan Barat, dimana masing-masing arca buddha yang menghadap arah tersebut menampilkan mudra yang khas. Arca Buddha pada pagar langkan kelima dan arca buddha di dalam 72 stupa berterawang di pelataran atas menampilkan mudra Tengah atau Pusat. Masing-masing mudramelambangkan lima Dhyani Buddha; masing-masing dengan makna simbolisnya tersendiri. Arca Mudra Melambangkan Dhyani Buddha Arah Mata Angin Lokasi Arca Bhumisparsa mudra Memanggil bumi sebagai saksi Aksobhya Timur Relung di pagar langkan 4 baris pertama Rupadhatu sisi timur Wara mudra Kedermawanan Ratnasambhawa Selatan Relung di pagar langkan 4 baris pertama Rupadhatu sisi selatan Dhyana mudra Semadi atau meditasi Amitabha Barat Relung di pagar langkan 4 baris pertama Rupadhatu sisi barat Abhaya mudra Ketidakgentaran Amoghasiddhi Utara Relung di pagar langkan 4 baris pertama Rupadhatu sisi utara Witarka mudra Akal budi Wairocana Tengah Relung di pagar langkan baris kelima teratas Rupadhatusemua sisi Dharmachakra mudra Pemutaran roda dharma Wairocana Tengah Di dalam 72 stupa di 3 teras meling BAB 3 Penutup kesimpulan Candi Borobudur merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia yang sampai saat ini menjadi pusat perhatian masyarakat dunia, baik dari segi keparawisataan,arkeologi dan pengetahuan. Maka dari itu kita harus menjaga dan mengenalnya lebih jauh, Candi Borobudur adalah candi terbesar agama budha di dunia. Kemegahan Candi Borobudur tidak hanya menunjukan kemampuan rancang bangunan nenek moyang Indonesia yang luar biasa tetapi menunjukan penguasaan ilmu perbintangan . Struktur dari Candi Borobudur merupakan deskripsi dari perjalanan kehidupan manusia dan kaitanya dengan alam semesta yang diyakini oleh warga budha mahayana . Saran Mengelilingi Candi Borobudur tentu sangat melelahkan. Namun kelelahan itu akan terbayar setimpal dengan keindahan yang akan kita dapatkan. Dan didalam area Candi Borobudur banyak ditumbuhi pohon yang rindang, itu dapat digunakan untuk bersantai ria melepas kelelahan. Bila anda pergi ke Yogyakarta jangan lupa untuk mampir ke Borobudur di magelang yang begitu indah dan eksotik karena didalamnya banyak sekali ilmu pengetahuan yang kita dapat. DAFTAR PUSTAKA – –Blog at – – – – LAMPIRAN PENGARUHOBYEK WISATA CANDI BOROBUDUR TERHADAP PERILAKU SOSIAL EKONOMI PEDAGANG DI KAWASAN TAMAN WISATA CANDI BOROBUDUR bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Semarang, September 2005 Afri Listiana 3414000046 . MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO : 1Contoh Karya Tulis tentang Sejarah Candi Borobudur - Makalah SEJARAH CANDI BOROBUDUR Oleh Agustinus Agung K NIS 7374 Kelas XI IPS 1 Program Ilmu Pengetahuan Sosial Karya Tulis Sebagai Laporan Kegiatan Studi Praktik Lapangan Tahun Pelajaran 2010 / 2011 SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU 2010/2011 PERSETUJUAN 2Judul Karya Tulis SEJARAH CANDI BOROBUDUR Nama Siswa Agustinus Agung K Nomor Induk Siswa 7374 Kelas XI IPS 1 Program Ilmu Pengetahuan Sosial MENYETUJUI Pendamping, Dra. Hj. SRI RAHAYU NIP. 3MENGESAHKAN Karya tulis ini disahkan pada hari tanggal ……Maret 2011 tempat SMA Negeri 2 Pringsewu Mengetahui Kepala SMA Negeri 2 Pringsewu Drs. JUMANI DARJO, NIP. 19640321 199010 1 001 Penguji Dra. Hj. SRI RAHAYU NIP. 4Karya tulis yang berjudul “SEJARAH CANDI” penulis persembahkan kepada 1. Orang tua yamg telah memberikan do’a dan dukungan baik meteri dan moral. 2. Adikku yang telah memberiku semangat dalam menyelesaikan karya tulis ini. 3. Sahabat-sahabatku yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini. 4. Kekasih yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaian karya tulis ini. 5Ketahuilah, apapun yang menjadikanmu tergetar, itulah yang terbaik untukmu ! Dan karena itulah, qolbu seorang pencinta – Nya lebih besar dari pada singgasana – Nya jalaludi Rumi KATA PENGANTAR Penulis senantiasa mengucapkan rasa syukur kahadirat Allah SWT, karena hidayah-Nya Laporan Studi Praktik Lapangan ini dapat diselesaikan oleh penyusun. 6Laporan Studi Praktik Lapangan yang berjudul “SEJARAH CANDI BOROBUDUR” ini diajuka sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi Ilmu Sosial SMA Negeri 2 Pringsewu. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Laporan Studi Praktik Lapangan ini, terutama kepada 1. Bapak Drs. Jumani Darjo, selaku Kepala SMA Negei 2 Pingsewu; 2. Ibu Dra. Hj. Sri Rahayu, selaku Guru pembimbing dan Wali Kelas XI IPS 1; 3. Semua pihak yang telah membantu penyusunan Laporan Studi Praktik Lapangan ini, sehingga dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa Laporan Studi Praktik Lapangan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan Laporan Studi Praktik Lapangan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita, khususnya bagi siswa-siswi Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Pringsewu. Pringsewu, Penulis DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii 7HALAMAN PERSEMBAHAN... iv HALAMAN MOTTO... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang... 1 Pembatasan masalah... 2 Metode penulisan ... 2 Tujuan Penulisan ... 2 BAB II TINJAUAN UMUM Nama Borobudur ... 3 Struktur Borobudur... 4 Relief... 6 Tahapan pembangunan Borobudur... 8 BAB III TINJAUAN KHUSUS Landasan Teori ... 8 Pemecahan Masalah ... 8 BAB IV PENUTUP Kesimpulan ………. 10 Saran-saran ……… 10 DAFTAR PUSTAKA... .. 11 BAB I PENDAHULUAN 8 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu program untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan didapat tidak hanya di sekolah tetapi diluar sekolah pun kita dapat memperoleh pendidikan, contohnya sewaktu saya bersama teman-teman sekolah study tour ke Yogyakarta dan sekitarnya. Dari tour tersebut kami mengunjungi beberapa obyek wisata diantaranya candi Borobudur. Candi Borobudur adalah sebuah tempat wisata yang sangat terkenal baik didalam maupun diluar negeri. Namun tak banyak orang yang mengetahui sejarah candi Borobudur. Maka dari itulah saya membuat karya ilmiah ini yang berjudul “SEJARAH CANDI BOROBUDUR” yang didalamnya terdapat berupa sejarah-sejarah, arti nama candi Borobudur dan para pembaca mengetahui sejarah candi Borobudur. Sebagai penutup penulis mengucapkan terima kasih kepada para pembimbing yang telah membantu dalam menyelesaikan karya ilmiah ini. Pembatasan Masalah Pembatasan dalam karya ilmiah yang berjudul “SEJARAH CANDI BOROBUDUR” adalah sebagai berikut  Nama Borobudur  Struktur Borobudur  Relief  Tahapan pembangunan Borobudur Metode Penulisan Penulisan memperoleh data dengan dua cara yaitu  Cara Observasi, yakni penulis terlibat langsung ke tempat penelitian  Cara Kepustakaan, Yakni penulis mencari keterangan-keterangan yang berhubungan 9 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan karya tulis yang berjudul “SEJARAH CANDI BOROBUDUR” adalah sebagai berikut Untuk mengenal lebih jauh tentang sejarah candi Borobudur. Untuk menambah wawasan tentang candi Borobudur. BAB II TINJAUAN UMUM 10Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur,Magelang,Jawa Tengah. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi ini didirikan oleh para penganut agama Budha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa yang berusaha menjelaskan nama candi ini. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini kemungkinan berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu artinya "gunung" bhudara di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras. Selain itu terdapat beberapa etimologirakyat lainnya. Misalkan kata borobudur berasal dari ucapan "para Buddha" yang karena pergeseran bunyi menjadi borobudur. Penjelasan lain ialah bahwa nama ini berasal dari dua kata "bara" dan "beduhur". Kata bara konon berasal dari kata vihara, sementara ada pula penjelasan lain di mana bara berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya kompleks candi atau biara dan beduhur artinya ialah "tinggi", atau mengingatkan dalam bahasa Bali yang berarti "di atas". Jadi maksudnya ialah sebuah biara atau asrama yang berada di tanah tinggi. Sejarawan de Casparis dalam disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor pada 1950berpendapat bahwa Borobudur adalah tempat pemujaan. Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Kahulunan, Casparis memperkirakan, pendiri Borobudur adalah raja dari dinasti Syailendra bernama Samaratungga sekitar 824 M. Bangunan raksasa itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani. Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu setengah abad. Struktur Borobudur Candi Borobudur berbentuk punden berundak, yang terdiri dari enam tingkat berbentuk bujur sangkar, tiga tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Selain itu tersebar di semua tingkat-tingkatannya beberapa stupa. 11Borobudur yang bertingkat sepuluh menggambarkan secara jelas filsafat mazhab Mahayana. bagaikan sebuah kitab, Borobudur menggambarkan sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha. Bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai olehkama atau "nafsu rendah". Bagian ini sebagian besar tertutup oleh tumpukan batu yang diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi. Pada bagian yang tertutup struktur tambahan ini terdapat 120 panel cerita Kammawibhangga. Sebagian kecil struktur tambahan itu disisihkan sehingga orang masih dapat melihat relief pada bagian ini. Empat lantai dengan dinding berelief di atasnya oleh para ahli dinamakan Rupadhatu. Lantainya berbentuk persegi. Rupadhatu adalah dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk. Tingkatan ini melambangkan alam antara yakni, antara alam bawah dan alam atas. Pada bagian Rupadhatu ini patung-patung Buddha terdapat pada ceruk-ceruk dinding di atas ballustrade atau selasar. Mulai lantai kelima hingga ketujuh dindingnya tidak berelief. Tingkatan ini dinamakanArupadhatu yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud. Denah lantai berbentuk lingkaran. Tingkatan ini melambangkan alam atas, di mana manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirwana. Patung-patung Buddha ditempatkan di dalam stupa yang ditutup berlubang-lubang seperti dalam kurungan. Dari luar patung-patung itu masih tampak samar-samar. Tingkatan tertinggi yang menggambarkan ketiadaan wujud dilambangkan berupa stupa yang terbesar dan tertinggi. Stupa digambarkan polos tanpa lubang-lubang. Di dalam stupa terbesar ini pernah ditemukan patung Buddha yang tidak sempurna atau disebut juga unfinished Buddha, yang disalahsangkakan sebagai patung 12Adibuddha, padahal melalui penelitian lebih lanjut tidak pernah ada patung pada stupa utama, patung yang tidak selesai itu merupakan kesalahan pemahatnya pada zaman dahulu. menurut kepercayaan patung yang salah dalam proses pembuatannya memang tidak boleh dirusak. Penggalian arkeologi yang dilakukan di halaman candi ini menemukan banyak patung seperti ini. Di masa lalu, beberapa patung Buddha bersama dengan 30 batu dengan relief, dua patung singa, beberapa batu berbentuk kala, tangga dan gerbang dikirimkan kepada Raja Thailand,Chulalongkorn yang mengunjungi Hindia Belanda kini Indonesia pada tahun 1896 sebagai hadiah dari pemerintah Hindia Belanda ketika itu. Borobudur tidak memiliki ruang-ruang pemujaan seperti candi-candi lain. Yang ada ialah lorong-lorong panjang yang merupakan jalan sempit. Lorong-lorong dibatasi dinding mengelilingi candi tingkat demi tingkat. Di lorong-lorong inilah umat Buddha diperkirakan melakukan upacara berjalan kaki mengelilingi candi ke arah kanan. Bentuk bangunan tanpa ruangan dan struktur bertingkat-tingkat ini diduga merupakan perkembangan dari bentukpunden berundak, yang merupakan bentuk arsitektur asli dari masa prasejarah Indonesia Struktur Borobudur tidak memakai semen sama sekali, melainkan sistem interlock yaitu seperti balok-balok Lego yang bisa menempel tanpa lem. Relief Di setiap tingkatan dipahat relief-relief pada dinding candi. Relief-relief ini dibaca sesuai arah jarum jam atau disebut mapradaksina dalam bahasa Jawa Kuna yang berasal daribahasa Sansekerta daksina yang artinya ialah timur. Relief-relief ini bermacam-macam isi ceritanya, antara lain relief-relief cerita jātaka. Pembacaan cerita-cerita relief ini senantiasa dimulai, dan berakhir pada pintu gerbang sisi timur di setiap tingkatnya, mulainya di sebelah kiri dan berakhir di sebelah kanan pintu gerbang itu. Maka secara nyata bahwa sebelah timur adalah 13tangga naik yang sesungguhnya utama dan menuju puncak candi, artinya bahwa candi menghadap ke timur meskipun sisi-sisi lainnya serupa benar. Secara runtutan, maka cerita pada relief candi secara singkat bermakna sebagai berikut Karmawibhangga Sesuai dengan makna simbolis pada kaki candi, relief yang menghiasi dinding batur yang terselubung tersebut menggambarkan hukum karma. Deretan relief tersebut bukan merupakan cerita seri serial, tetapi pada setiap pigura menggambarkan suatu cerita yang mempunyai korelasi sebab akibat. Relief tersebut tidak saja memberi gambaran terhadap perbuatan tercela manusia disertai dengan hukuman yang akan diperolehnya, tetapi juga perbuatan baik manusia dan pahala. Secara keseluruhan merupakan penggambaran kehidupan manusia dalam lingkaran lahir -hidup - mati samsara yang tidak pernah berakhir, dan oleh agama Buddha rantai tersebutlah yang akan diakhiri untuk menuju kesempurnaan. Lalitawistara Merupakan penggambaran riwayat Sang Buddha dalam deretan relief-relief tetapi bukan merupakan riwayat yang lengkap yang dimulai dari turunnya Sang Buddha dari sorga Tusita, dan berakhir dengan wejangan pertama di Taman Rusa dekat kota Banaras. Relief ini berderet dari tangga pada sisi sebelah selatan, setelah melampui deretan relief sebanyak 27 pigura yang dimulai dari tangga sisi timur. Ke-27 pigura tersebut menggambarkan kesibukan, baik di sorga maupun di dunia, sebagai persiapan untuk menyambut hadirnya penjelmaan terakhir Sang Bodhisattwa selaku calon Buddha. Relief tersebut menggambarkan lahirnya Sang Buddha di arcapada ini sebagai Pangeran Siddhartha, putra Raja Suddhodana dan Permaisuri Maya dari Negeri Kapilawastu. Relief tersebut berjumlah 120 pigura, yang berakhir dengan wejangan pertama, yang secara simbolis dinyatakan sebagai Pemutaran Roda Dharma, ajaran Sang Buddha di sebut dharmayang juga berarti "hukum", sedangkan dharma dilambangkan sebagai roda. 14Jataka dan Awadana Jataka adalah cerita tentang Sang Buddha sebelum dilahirkan sebagai Pangeran Siddharta. Isinya merupakan pokok penonjolan perbuatan baik, yang membedakan Sang Bodhisattwa dari makhluk lain manapun juga. Sesungguhnya, pengumpulan jasa/perbuatan baik merupakan tahapan persiapan dalam usaha menuju ketingkat ke-Buddha-an. Sedangkan Awadana, pada dasarnya hampir sama dengan Jataka akan tetapi pelakunya bukan Sang Bodhisattwa, melainkan orang lain dan ceritanya dihimpun dalam kitabDiwyawadana yang berarti perbuatan mulia kedewaan, dan kitab Awadanasataka atau seratus cerita Awadana. Pada relief candi Borobudur jataka dan awadana, diperlakukan sama, artinya keduanya terdapat dalam deretan yang sama tanpa dibedakan. Himpunan yang paling terkenal dari kehidupan Sang Bodhisattwa adalah Jatakamala atau untaian cerita Jataka, karya penyair Aryasura dan jang hidup dalam abad ke-4 Masehi. Gandawyuha Merupakan deretan relief menghiasi dinding lorong ke-2,adalah cerita Sudhana yang berkelana tanpa mengenal lelah dalam usahanya mencari Pengetahuan Tertinggi tentang Kebenaran Sejati oleh Sudhana. Penggambarannya dalam 460 pigura didasarkan pada kitab suci Buddha Mahayana yang berjudul Gandawyuha, dan untuk bagian penutupnya berdasarkan cerita kitab lainnya yaitu Bhadracari. Tahapan pembangunan Borobudur  Tahap pertama Masa pembangunan Borobudur tidak diketahui pasti diperkirakan antara 750 dan 850 M. Pada awalnya dibangun tata susun bertingkat. Sepertinya dirancang sebagai piramida berundak. tetapi kemudian diubah. Sebagai bukti ada tata susun yang dibongkar. 15Pondasi Borobudur diperlebar, ditambah dengan dua undak persegi dan satu undak lingkaran yang langsung diberikan stupa induk besar.  Tahap ketiga Undak atas lingkaran dengan stupa induk besar dibongkar dan dihilangkan dan diganti tiga undak lingkaran. Stupa-stupa dibangun pada puncak undak-undak ini dengan satu stupa besar di tengahnya.  Tahap keempat Ada perubahan kecil seperti pembuatan relief perubahan tangga dan lengkung atas pintu. BAB III TINJAUAN KHUSUS Landasan Teori Candi ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan karena letusan gunung berapi sebagian besar bangunan Candi Borobudur tertutup tanah vulkanik dan semak belukar selama berabad-abad. Pada tahun 1853, seluruh area candi sudah bersih digali setelah Indonesia merdeka pada tahun 1959 pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO namun pembugaran ini dilakukan pada tanggal 10 Agustus 1972 dan selesai pada tahun 1984 menurut Cornelius seorang insinyur belanda yang menyelidiki lokasi penemuan Candi Borobudur dan ikut membantu dalam penebangan pohon yang menutupi Candi Borobudur. Cornelius sangat tertarik dengan candi ini dikarenakan bangunan ini mempunyai nilai sejarah yang tinggi ditambah lagi dengan bentuk bangunan yang bagus, tinggi, besar, dan mempunyai 16relief-relief yang indah serta patung budha yang cukup banyak. Inilah yang menjadi daya tarik masyarakat. Pemecahan Masalah Candi Borobudur yang terletak di kabupaten Magelang, sangat membantu sekali dalam pendidikan. Karena dengan adanya Candi Borobudur masyarakat dapat mengenal budaya sejarah Indonesia, oleh karena itu Candi Borobudur menjadi Warisan Budaya Indonesia yang sangat membantu bagi pendidikan penelitian dan pariwisata. Dengan ini maka kita sebagai bangsa Indonesia harus menjaga warisan budaya yang kita miliki agar anak cucu kita dapat BAB IV PENUTUP Kesimpulan Candi Borobudur merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia yang sampai saat ini menjadi pusat perhatian masyarakat dunia, baik dari segi keparawisataan,arkeologi dan pengetahuan. Maka dari itu kita harus menjaga dan mengenalnya lebih jauh. 17 Mengelilingi Candi Borobudur tentu sangat melelahkan. Namun kelelahan itu akan terbayar setimpal dengan keindahan yang akan kita dapatkan. Dan didalam area Candi Borobudur banyak ditumbuhi pohon yang rindang, itu dapat digunakan untuk bersantai ria melepas kelelahan. Bila anda pergi ke Yogyakarta jangan lupa untuk mampir ke Borobudur yang begitu indah dan eksotik karena didalamnya banyak sekali ilmu pengetahuan yang kita dapat. DAFTAR PUSTAKA Panitia pembuatan karya Pelaksanaan Studi Praktek N 2 Pringsewu Badrika Peninggalan 18 Borobudur Pustaka Umat Jaya MoerTjipto, Drs Borobudur, Pawon Dan Mendut, Kanisus Yogyakarta 1993 1tangga naik yang sesungguhnya utama dan menuju puncak candi, artinya bahwa candi menghadap ke timur meskipun sisi-sisi lainnya serupa benar. Secara runtutan, maka cerita pada relief candi secara singkat bermakna sebagai berikut Karmawibhangga Sesuai dengan makna simbolis pada kaki candi, relief yang menghiasi dinding batur yang terselubung tersebut menggambarkan hukum karma. Deretan relief tersebut bukan merupakan cerita seri serial, tetapi pada setiap pigura menggambarkan suatu cerita yang mempunyai korelasi sebab akibat. Relief tersebut tidak saja memberi gambaran terhadap perbuatan tercela manusia disertai dengan hukuman yang akan diperolehnya, tetapi juga perbuatan baik manusia dan pahala. Secara keseluruhan merupakan penggambaran kehidupan manusia dalam lingkaran lahir -hidup - mati samsara yang tidak pernah berakhir, dan oleh agama Buddha rantai tersebutlah yang akan diakhiri untuk menuju kesempurnaan. Lalitawistara Merupakan penggambaran riwayat Sang Buddha dalam deretan relief-relief tetapi bukan merupakan riwayat yang lengkap yang dimulai dari turunnya Sang Buddha dari sorga Tusita, dan berakhir dengan wejangan pertama di Taman Rusa dekat kota Banaras. Relief ini berderet dari tangga pada sisi sebelah selatan, setelah melampui deretan relief sebanyak 27 pigura yang dimulai dari tangga sisi timur. Ke-27 pigura tersebut menggambarkan kesibukan, baik di sorga maupun di dunia, sebagai persiapan untuk menyambut hadirnya penjelmaan terakhir Sang Bodhisattwa selaku calon Buddha. Relief tersebut menggambarkan lahirnya Sang Buddha di arcapada ini sebagai Pangeran Siddhartha, putra Raja Suddhodana dan Permaisuri Maya dari Negeri Kapilawastu. Relief tersebut berjumlah 120 pigura, yang berakhir dengan wejangan pertama, yang secara simbolis dinyatakan sebagai Pemutaran Roda Dharma, ajaran Sang Buddha di sebut dharmayang juga berarti "hukum", sedangkan dharma dilambangkan sebagai roda. 2Jataka dan Awadana Jataka adalah cerita tentang Sang Buddha sebelum dilahirkan sebagai Pangeran Siddharta. Isinya merupakan pokok penonjolan perbuatan baik, yang membedakan Sang Bodhisattwa dari makhluk lain manapun juga. Sesungguhnya, pengumpulan jasa/perbuatan baik merupakan tahapan persiapan dalam usaha menuju ketingkat ke-Buddha-an. Sedangkan Awadana, pada dasarnya hampir sama dengan Jataka akan tetapi pelakunya bukan Sang Bodhisattwa, melainkan orang lain dan ceritanya dihimpun dalam kitabDiwyawadana yang berarti perbuatan mulia kedewaan, dan kitab Awadanasataka atau seratus cerita Awadana. Pada relief candi Borobudur jataka dan awadana, diperlakukan sama, artinya keduanya terdapat dalam deretan yang sama tanpa dibedakan. Himpunan yang paling terkenal dari kehidupan Sang Bodhisattwa adalah Jatakamala atau untaian cerita Jataka, karya penyair Aryasura dan jang hidup dalam abad ke-4 Masehi. Gandawyuha Merupakan deretan relief menghiasi dinding lorong ke-2,adalah cerita Sudhana yang berkelana tanpa mengenal lelah dalam usahanya mencari Pengetahuan Tertinggi tentang Kebenaran Sejati oleh Sudhana. Penggambarannya dalam 460 pigura didasarkan pada kitab suci Buddha Mahayana yang berjudul Gandawyuha, dan untuk bagian penutupnya berdasarkan cerita kitab lainnya yaitu Bhadracari. Tahapan pembangunan Borobudur  Tahap pertama Masa pembangunan Borobudur tidak diketahui pasti diperkirakan antara 750 dan 850 M. Pada awalnya dibangun tata susun bertingkat. Sepertinya dirancang sebagai piramida berundak. tetapi kemudian diubah. Sebagai bukti ada tata susun yang dibongkar. 3Pondasi Borobudur diperlebar, ditambah dengan dua undak persegi dan satu undak lingkaran yang langsung diberikan stupa induk besar.  Tahap ketiga Undak atas lingkaran dengan stupa induk besar dibongkar dan dihilangkan dan diganti tiga undak lingkaran. Stupa-stupa dibangun pada puncak undak-undak ini dengan satu stupa besar di tengahnya.  Tahap keempat Ada perubahan kecil seperti pembuatan relief perubahan tangga dan lengkung atas pintu. BAB III TINJAUAN KHUSUS Landasan Teori Candi ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan karena letusan gunung berapi sebagian besar bangunan Candi Borobudur tertutup tanah vulkanik dan semak belukar selama berabad-abad. Pada tahun 1853, seluruh area candi sudah bersih digali setelah Indonesia merdeka pada tahun 1959 pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO namun pembugaran ini dilakukan pada tanggal 10 Agustus 1972 dan selesai pada tahun 1984 menurut Cornelius seorang insinyur belanda yang menyelidiki lokasi penemuan Candi Borobudur dan ikut membantu dalam penebangan pohon yang menutupi Candi Borobudur. Cornelius sangat tertarik dengan candi ini dikarenakan bangunan ini mempunyai nilai sejarah yang tinggi ditambah lagi dengan bentuk bangunan yang bagus, tinggi, besar, dan mempunyai 4relief-relief yang indah serta patung budha yang cukup banyak. Inilah yang menjadi daya tarik masyarakat. Pemecahan Masalah Candi Borobudur yang terletak di kabupaten Magelang, sangat membantu sekali dalam pendidikan. Karena dengan adanya Candi Borobudur masyarakat dapat mengenal budaya sejarah Indonesia, oleh karena itu Candi Borobudur menjadi Warisan Budaya Indonesia yang sangat membantu bagi pendidikan penelitian dan pariwisata. Dengan ini maka kita sebagai bangsa Indonesia harus menjaga warisan budaya yang kita miliki agar anak cucu kita dapat BAB IV PENUTUP Kesimpulan Candi Borobudur merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia yang sampai saat ini menjadi pusat perhatian masyarakat dunia, baik dari segi keparawisataan,arkeologi dan pengetahuan. Maka dari itu kita harus menjaga dan mengenalnya lebih jauh. 5 Mengelilingi Candi Borobudur tentu sangat melelahkan. Namun kelelahan itu akan terbayar setimpal dengan keindahan yang akan kita dapatkan. Dan didalam area Candi Borobudur banyak ditumbuhi pohon yang rindang, itu dapat digunakan untuk bersantai ria melepas kelelahan. Bila anda pergi ke Yogyakarta jangan lupa untuk mampir ke Borobudur yang begitu indah dan eksotik karena didalamnya banyak sekali ilmu pengetahuan yang kita dapat. DAFTAR PUSTAKA Panitia pembuatan karya Pelaksanaan Studi Praktek N 2 Pringsewu Badrika Peninggalan 6 Borobudur Pustaka Umat Jaya MoerTjipto, Drs Borobudur, Pawon Dan Mendut, Kanisus Yogyakarta 1993 KaryaTulis Tentang Borobudur.doc; Makalah Karya Tulis Borobudur - Sejarah Berdirinya Candi Borobudur.docx; Makalah Karya Tulis tentang Sejarah Candi Borobudur.docx; Mengenal Relief, Mudra dan Stupa Candi Borobudur.docx; Makalah Pengaruh Obyek Wisata Candi Borobudur Terhadap Perilaku Sosial Ekonomi Pedangang di Sekitarnya.docx 80% found this document useful 5 votes7K views19 pagesDescriptiondomestic case study it's for somebody to learn about the study case of borobudur templeCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?80% found this document useful 5 votes7K views19 pagesKarya Tulis Ilmiah Candi BorobudurDescriptiondomestic case study it's for somebody to learn about the study case of borobudur templeFull description
karyatulis ilmiah (candi borobudur) Sesuai dengan kerangka sejarah Indonesia pada umumnya dan juga sejarah yang berada di Jawa Tengah pada khususnya, periode antara abad ke VIII - abad ke IX yang ditemukannya tulisan-tulisan singkat yang dipahat, dikenal sebagai abad emas.
Ikhtisar Dengarkan artikel ini Candi BorobudurGilbert Sopakuwa CC BY-ND Candi Borobudur atau kadang-kadang disebut “Barabudur” adalah candi Buddha Mahayana yang berlokasi di dekat kota Muntilan di Pulau Jawa di Indonesia. Dibangun pada masa Dinasti Syailendra sekitar 650-1025 Masehi, Borobudur masih menjadi candi Buddha terbesar di dunia. Umat Buddha di Jawa melakukan ziarah dan ritual-ritual lain di Candi Borobudur sampai sekitar abad ke-14 dan abad ke-15 Masehi sampai candi ini diterlantarkan akibat banyaknya orang Jawa yang berganti agama menjadi Islam. Ditemukan kembali pada tahun 1814, sejak saat itu Borobudur sudah menjadi subyek penelitian yang sangat luas dan subyek investigasi arkeologis oleh orang-orang Belanda dan Jawa. UNESCO menetapkan Borobudur sebagai Situs Warisan Dunia di tahun 1991 yang sebelumnya direstorasi pada tahun 1970an dan 1980an di bawah pengawasan Presiden Soeharto memerintah 1967-1998 dan UNESCO; candi yang ikonik ini terus memainkan peran penting dalam membentuk estetika, arsitektur dan identitas budaya Indonesia. Candi Borobudur adalah tempat yang paling dikunjungi turis di Indonesia. Geografi dan Sejarah Candi Borobudur berlokasi sekitar 40 km 25 mil ke arah barat laut Yogyakarya dan sekitar 86 km 53 mil ke barat kota Surakarta di Jawa Tengah. Candi ini terletak di wilayah yang berada di antara dua gunung berapi – dan – juga di antara dua sungai – Progo dan Elo. Candi Borobudur berada sangat dekat dengan dua candi Buddha yang lain di Dataran Kedu Candi Pawon dan Candi Mendut. Para sarjana dan arkeolog menduga bahwa pasti ada semacam hubungan antara candi-candi ini; sebab ketiganya berada dalam satu garis lurus. Akan tetapi, maksud dari hal ini masih menjadi perdebatan para sarjana. Apa yang diketahui adalah orang-orang Jawa kuno dan Jawa abad pertengahan, baik beragama Hindu atau Buddha, mengasosiasikan Dataran Kedu dengan produksi pertanian yang melimpah, dan kemudian dianggap salah satu tempat paling sakral di pulau Jawa. Orang-orang kuno menganggap kedua sungai tersebut membawa keberuntungan karena mengingatkan pada sungai Gangga dan sungai Yamuna yang suci di India zaman sekarang. Dan tidak mengejutkan, berkat wilayah yang menguntungkan ini, candi Hindu Gunung Wukir, yang bertanggal sekitar 732 Masehi, terletak hanya 10 km 6 mil di sebelah barat Candi Borobudur, juga di Dataran Kedu. Penganggalan Candi Borobudur dibuat berdasarkan perbandingan artistik dari relief dan inkripsi yang ditemukan di Indonesia dan di tempat laiN. Periode di mana orang-orang Jawa membangun Candi Borobudur diselubungi oleh legenda dan misteri. Tidak ada catatan yang berkaitan dengan pembangunan atau tujuan pembangunannya; dan penanggalan Candi Borobudur dilakukan berdasarkan pada perbandingan artistik dari relief-relief dan inkripsi-inkripsi yang ditemukan di Indonesia dan di tempat lain di penjuru Asia Tenggara. Pengaruh budaya dan agama yang kuat tiba di Indonesia yang sekarang berasal dari anak benua India yang dimulai dari sekitar abad pertama Masehi. Pengaruh ini berkembang pesat dari sekitar tahun 400 Masehi dan seterusnya. Para pedagang beragama Hindu dan Buddha menetap di wilayah ini, menikah dengan penduduk lokal dan memfasilitasi hubungan perdagangan jarak jauh antara orang-orang Jawa asli dan orang India kuno. Selama berabad-abad, orang-orang Jawa mencampurkan kebudayaan dan agama dari India kuno ke dalam budaya mereka sendiri. Nama “Borobudur” itu sendiri adalah subyek perdebatan yang intens para sarjana dan termasuk misteri yang masih belum terpecahkan. Beberapa sarjana berpendapat bahwa nama tersebut berakar dari bahasa Sansekerta Vihara Buddha Uhr atau “Biara Buddha di Bukit”, sementara yang lain berpendapat bahwa Budur tidak lebih merupakan nama tempat dalam bahasa Jawa. Sebuah prasasti bertanggal 842 Masehi menyebutkan Bhumisambharabhudara atau “Gunung Sepuluh Tingkat Kebajikan Bodhisatwa”. Kemungkinan nama “Borobudur” berkaitan dengan “Bharabhudara”. Para ahli sejarah modern saling tidak setuju mengenai peristiwa politik dan budaya yang menyebabkan pembangunan Candi Borobudur. Kemungkinannya adalah bahwa dinasti Hindu Sanjaya pada awalnya mulai membangun kuil Shiwa di tempat Borobudur sekarang berada pada sekitar tahun 775 Masehi dan mereka tidak sanggup menyelesaikannya karena diusir oleh dinasti Syailendra. Akan tetapi harus dicatat bahwa sejarawan Jawa lain memandang dinasti Syailendra dan dinasti Sanjaya sebagai satu dan keluarga yang sama dan bahwa dukungan religius berubah hanya karena keyakinan pribadi. Konsensus umum menyatakan bahwa terdapat dua dinasti yang bersaing yang mendukung agama yang berbeda. Model Candi BorobudurMark Cartwright CC BY-NC-SA Konsensus arkeologis dan ilmiah menempatkan akhir konstruksi Candi Borobudur pada sekitar tahun 800-825 Masehi. Raja Samaratungga memerintah sekitar 790-835 Masehi secara tradisional dianggap sebagai raja Jawa yang mengawasi penyelesaian pembangunan Candi Borobudur. Raja Buddhis, seperti Samaratungga, adalah lawan dari dinasti Hindu Sanjaya dalam rangka perebutan kekuasaan di dalam kerajaan Mataram di Jawa Tengah. Jawa Hindu di bawah pemerintahan dinasti Sanjaya membangun Candi Prambanan – candi Hindu terbesar di Indonesia, berlokasi sekitar 19 km 12 mil ke arah barat Candi Borobudur – di abad yang sama dengan Candi Borobudur, dan sangatlah mungkin bahwa pembangunan Candi Prambanan bersifat politis dan kultural sebagai respon dari pembangunan Candi Borobudur. Selama abad-abad berikutnya, gempa bumi, gunung meletus dan pertumbuhan hutan hujan menyembunyikan Candi Borobudur dari masyarakat Jawa, membuatnya jadi tidak bisa diakses. Yang diketahui adalah umat Buddha melakukan ziarah dan ambil bagian dalam ritual-ritual Buddhis di Candi Borobudur pada periode awal abad pertengahan sampai akhirnya diterlantarkan pada tahun 1400an Masehi. Akar penyebab penelantaran Candi Borobudur masih diperdebatkan, dan alasan-alasan mengapa Candi Borobudur sampai benar-benar terlantar masih tidak diketahui. Diketahui bahawa pada abad ke-10 dan ke-11 Masehi, ibu kota Kerajaan Mataram pindah ke timur menjauhi Candi Borobudur karena disebabkan oleh letusan gunung berapi, yang mungkin mengurangi Candi Borobudur sebagai pusat ziarah. Meski pedagang-pedagang Arab, Persia dan Gujarat membawa Islam masuk ke Indonesia yang sekarang sejak abad ke-8 dan ke-9 Masehi, percepatan perpindahan orang-orang Jawa menjadi Islam mulai meningkat dengan pesat hanya pada abad ke-15 Masehi. Karena masyarakat Jawa berbondong-bondong masuk Islam, masuk akal jika Candi Borobudur menjadi kurang penting. Selama berabad-abad berikutnya, gempa bumi, gunung meletus dan pertumbuhan hutan hujan menyembunyikan Candi Borobudur dari orang-orang Jawa, membuatnya tidak bisa diakses. Meski demikian, ada bukti bahwa Candi Borobudur tidak pernah benar-benar meninggalkan kesadaran kultural orang-orang Jawa. Bahkan setelah berpindah masuk Islam, cerita-cerita dan mitos-mitos Jawa yang muncul belakangan mengasosiasikan Candi Borobudur dengan misteri dan energi negatif. Kapal India KunoMichael J. Lowe CC BY-SA Tahun 1814, Letnan Gubernur-Jendral Thomas Stamford Raffles 1781-1826 yang mengawasi pendudukan Inggris di Hindia Belanda mengizinkan penjelajah Belanda, Hermann Cornelius 1774-1833 untuk mengorganisir sebuah ekspedisi untuk menemukan letak Candi Borobudur, yang hasilnya sukses di tahun yang sama. Di tahun-tahun setelah penemuan kembali Candi Borobudur, pemerintahan Hindia Belanda Timur memperkerjakan dan mengizinkan penelitian arkeologis Candi Borobudur, namun penjarahan menjadi masalah utama di abad ke-19 dan awal abad ke-20 Masehi. Para ahli merekomendasikan agar Candi Borobudur dibiarkan utuh in situ tetap pada tempatnya, dan usaha pertama restorasi dilakukan dari tahun 1907 sampai 1911. Hari ini, Candi Borobudur sekali lagi adalah sebuah situs ziarah Buddhis dan sebuah destinasi pariwisata utama di Asia Tenggara, namun pemerintah Indonesia masih khawatir akan kerusakan akibat banyaknya pengunjung di candi juga masalah lingkungan dan keamanan. Seni dan Arsitektur Candi Borobudur adalah bangunan Buddhis kuno yang monumental dan mengesankan dan di Asia Tenggara hanya bisa disaingi oleh Angkor Wat di Kamboja, Kuil-kuil Buddha Bagan di Myanmar Burma, Kuil Hindu Mỹ Sơn di Vietnam, dan reruntuhan Sukhothai di Thailand. Rancangan Candi Borobudur adalah campuran dari arsitektur bergaya Jawa dan dinasti Gupta, mencerminkan penyatuan antara estetika pribumi dan estetika India dalam Jawa kuno. Lebih dari 500 patung Buddha diletakan di sekitar Candi Borobudur, dan Candi Borobudur memiliki sekitar patung relief. Ukiran-ukiran ini unik karena di dalamnya mengandung ajaran-ajaran Buddha, kehidupan dan kearifan pribadi. Jika dijumlah seluruhnya, Candi Borobudur bisa mengklaim memiliki jumlah ukiran Buddha dalam satu situs terbanyak di dunia. Diketahui bahwa di zaman kuno, para pengukir menghias dan memperindah galeri-galeri candi sebelum semuanya dilapisi cat dan stuko. Metode ini membantu mengawetkan ukiran-ukiran ini selama lebih dari seribu tahun. Diperkirakan lebih dari 1,6 juta blok andesit – batuan vulkanik – digunakan dalam pembangunan Candi Borobudur. Bebatuan ini dipotong dan disatukan dengan metode yang sama sekali tidak menggunakan semen. Candi Borobudur terdiri dari tiga monumen berbeda candi utama di Borobudur dan dua candi yang lebih kecil yang berlokasi di timur candi utama. Kedua candi yang lebih kecil itu adalah Candi Pawon dan Candi Mendut; yang belakangan ini memiliki sebuah patung Buddha yang besar dikelilingi oleh dua Bodhisatwa. Keseluruhannya, Candi Borobudur, Candi Pawon dan Candi Mendut memilki simbol yang menggambarkan jalan yang diambil oleh seseorang untuk menuju Nirwana. Ketiga candi ini berada dalam satu garis lurus. Candi Buddha lain - Candi Ngawen, yang bertanggal abad ke-8 Masehi, berada hanya 10 km 6 mil dari candi utama di Borobudur. Sebuah reruntuhan candi Hindu, Candi Banon, terletak hanya beberapa meter dari Candi Pawon. Struktur candi utama di Borobudur dibangun di atas tiga tingkat dengan dasar berbentuk piramida penuh dengan lima teras persegi, batang kerucut dengan tiga panggung berbentuk lingkaran, dan di tingkat yang lebih tinggi, sebuah stupa besar yang monumental. Relief-relief halus membentuk bagian dinding-dinding candi dan menutupi area seluas kurang-lebih m2 kaki persegi. 72 stupa masing-masing dengan sebuah patung Buddha di dalamnya ditemukan di sekitar panggung bundar Candi Borobudur. Alokasi dan penggambaran ruang ini sesuai dengan konsepsi Buddhis tentang alam semesta. Dalam kosmologi Buddhis, alam semesta dibagi menjadi tiga dunia yang disebut arupadhatu, rupadhatu, and kamadhatu. Arupadhatu diwakili oleh tiga panggung dan stupa besar, rupadhatu diwakili oleh lima teras dan kamadhatu diwakili oleh dasar candi. Daftar Pustaka Borobudur Temple Compounds - National GeographicAccessed 19 Mar 2020. Borobudur Temple Compounds - UNESCO World HeritageAccessed 20 Sep 2018. Brumann, Christoph and David Berliner eds.. World Heritage on the Ground. Berghahn Books, 2018. Dumarcay, Jacques. Borobudur. Thames & Hudson Ltd, 1990. Fontein, Jan. The Sculpture of Indonesia. Harry N Abrams Inc, 1990. Kahin, Audrey. Historical Dictionary of Indonesia. Rowman & Littlefield Publishers, 2015. Miksic, John N. Borobudur Golden Tales of the Buddhas. Tuttle Publishing, 2017. Raffles, Thomas Stamford. The History of Java. University of Michigan Library, 2009. Ricklefs, M. C. A History of Modern Indonesia Since c. 1200. Stanford University Press, 2018. Soekmono, R. Ancient Indonesian Art of the Central and Eastern Javanese Periods. Asia Society Inc, 1971. Ensiklopedia Sejarah Dunia adalah Rekanan Amazon dan mendapatkan komisi atas pembelian buku yang memenuhi syarat. Tentang Penerjemah Penggemar cerita-cerita lama, kisah-kisah kuno dan kejadian-kejadian di masa lalu. Dan seorang penerjemah. Tentang Penulis James adalah penulis dan mantan Profesor Sejarah. Ia memegang gelar MA dalam bidang Sejarah Dunia terutama untuk minatnya terhadap pertukaran lintas budaya dan sejarah dunia. Ia adalah salah satu pendiri World History Encyclopedia dan pernah menjabat sebagai Direktur Komunikasi di sana. Kutip Karya Ini Gaya APA Wiener, J. B. 2018, September 21. Candi Borobudur [Borobudur]. S. Go, Penerjemah. World History Encyclopedia. Diambil dari Gaya Chicago Wiener, James Blake. "Candi Borobudur." Diterjemahkan oleh Sabrina Go. World History Encyclopedia. Terakhir diubah September 21, 2018. Gaya MLA Wiener, James Blake. "Candi Borobudur." Diterjemahkan oleh Sabrina Go. World History Encyclopedia. World History Encyclopedia, 21 Sep 2018. Web. 14 Jun 2023. pengertian candi borobudur adalah sebuah asrama atau vihara dan kelompok candi yang terletak di atas tanah bukit, (drs. soediman, 1981: 5)." "candi borobudur adalah nama sebuah candi budha yang terletak di borobudur, magelang jawa tengah yang didirikan oleh para penganut agama budha mahayana sekitar 800-an masehi pada masa pemerintahan wangsa
0% found this document useful 0 votes75 views21 pagesDescriptionContoh karya tulis ilmiahCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes75 views21 pagesKarya Tulis Ilmiah Candi BorobudurJump to Page You are on page 1of 21 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 15 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Page 19 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Qa6Ijqx.
  • am9b3lf63s.pages.dev/27
  • am9b3lf63s.pages.dev/293
  • am9b3lf63s.pages.dev/360
  • am9b3lf63s.pages.dev/354
  • am9b3lf63s.pages.dev/180
  • am9b3lf63s.pages.dev/327
  • am9b3lf63s.pages.dev/239
  • am9b3lf63s.pages.dev/422
  • karya tulis ilmiah candi borobudur